Tags dan Categories di WordPress, apa sih bedanya? Setelah belajar mengenai Page dan Post di WordPress, sekarang waktunya mengenal lebih dekat mengenai Tag dan Categories ya!
Karena ini adalah salah satu fitur dari WordPress CMS yang perlu kamu ketahui juga. Fungsinya agak mirip, yaitu untuk mengelompokkan sebuah post ke dalam topik tertentu.
Hanya saja untuk kapan menggunakan Tags dan Categories ini kamu harus tahu dulu fungsi dan manfaatnya. Tujuannya adalah agar bisa memanfaatkan fitur WordPress ini di Blog Pribadi kamu dengan maksimal.
Nah, Mari Mengenal Tags Dan Categories Di WordPress, Lalu Mengerti Apa Perbedaanya?
Namun sebelum itu, mari bahas pengertian masing – masing terlebih dahulu.
Apa Itu Categories Di WordPress?
Categories adalah sekelompok Category yang berada di WordPress CMS. Sesuai namanya, fitur dari Category di WordPress ini adalah untuk mengelompokkan tulisan yang membahas topik mirip atau sama.
Misal, pada bloggerpi.com yang membahas seputar tutorial ini mengelompokkan tulisan menjadi beberapa kategory tertentu. Karena itu saya buatkan kategori Tutorial WordPress untuk tulisan yang membahas seputar WordPress.
Ada juga misalnya Tutorial Youtube untuk mengelompokkan tulisan yang membahas seputar tips dan trik membangun channel Youtube buat Youtuber pemula. Kira-kira seperti itu fungsi dari Categories di WordPress itu.
Lalu semisal kategori masih kurang, kamu juga bisa membuat sub-kategori (kategori didalam kategori). Misalnya, saya ingin mengelompokkan tulisan mengenai pembahasan plugin di WordPress.
Maka saya akan membuat kategori “Plugin” dibawah kategori “Tutorial WordPress”. Jadi hierarkinya nanti akan sebagai berikut: “Tutorial WordPress > Plugin”. Itu artinya Tutorial WordPress adalah parent dari sub-kategori “Plugin”. Lalu pada permalink bentukknya akan seperti dibawah :
https://bloggerpi.com/category/tutorial-wordpress/plugin/
Perlu dicatat juga penggunaan categories di WordPress ini hukumnya wajib. Jadi setiap post harus ditaruh pada minimal satu kategori. Setiap post di WordPress juga bisa memiliki lebih dari satu kategori.
Namun sebuah post di WordPress tidak bisa kalau tidak dipasang kategori. Kalaupun kamu lupa memasang kategori, biasanya WordPress akan secara otomatis memilihkan default dengan pilihan “Uncategorized”.
Apa Itu Tags Di WordPress?
Sebenarnya fungsinya mirip dengan Categories di WordPress. Cuma yang membedakan, Tags di WordPress ini untuk mengelompokkan sebuah blogpost ke kelompok topik yang lebih spesifik.
Misalnya, saya ingin mengelompokkan tutorial wordpress mengenai sub kategori “Plugin” jadi lebih spesifik lagi. Karena jenis dan nama plugin itu ada banyak banget, saya tidak mungkin membuatkan sub-kategori satu persatu.
Disinilah waktunya menggunakan fitur Tags di WordPress. Saya bisa menambahkan Tags “Yoast”, “Seo Plugin”, atau tag yang related lainnya. Jadi pengunjung bisa lebih mudah kalau ingin membaca semua artikel yang dikelompokkan pada sebuah Tags.
Tidak seperti Categories, Tags di WordPress ini tidak wajib ya. Jadi kamu bebas mau mengisi tags atau tidak. Yang perlu kamu perhatikan adalah seberapa banyak jumlah tag yang akan kamu pasang di sebuah blogpost.
Jangan sampai terlalu banyak, dan sebisa mungkin jangan dikosongkan. Biasanya saya mengisi minimal 2-5 tags untuk sebuah blogpost di WordPress. Ini akan membantu pembaca untuk mencari tulisan pada topik yang relevan.
Selaini tu, tags yang banyak juga bukan merupakan indikator sebuah tulisan sudah SEO Friendly apa belum. Yang pasti adalah, gunakan tag yang relevan dengan topik tulisan yang kamu buat.
Pada bloggerpi.com ini Category base saya ganti menjadi “artikel”, namun Tag base saya biarkan seperti aslinya. Biasanya base Category atau Tag ini akan saya ganti sesuai dengan niche atau topik utama sebuah blog.
Misal untuk blog bertema travel seperti catperku.com. Category base bisa saja saya ganti menjadi destinasi, travel artikel atau semacamnya. Ini bebas, boleh diganti atau tidak. Karena hubungannya hanya terkait dengan personalisasi sebuah blog saja.