
Pernahkah terbayang bagaimana dengan peradaban manusia tanpa energi? Jawaban yang pasti adalah tidak akan ada peradaban sama sekali. Manusia pasti tidak akan pernah menjadi pejalan di muka bumi ini. Faktanya sekarang peradaban ada karena manusia menemukan api sebagai bentuk energi yang dimanfaatkan manusia untuk pertama kali.
Selanjutnya, manusia mulai menemukan sumber energi yang lain seperti minyak bumi, batu bara, gas alam. Tetapi tahu tidak, kalau sebagian besar sumber energi yang digunakan manusia untuk mengembangkan peradabannya tadi adalah energi yang akan habis dimakan zaman. Artinya, suatu saat energi itu akan habis!
Iya… Anak cucu manusia jaman sekarang tidak akan mendapatkan apapun.
![]() |
Peradaban manusia yang kehabisan energi akan seperti ini, tak ada warnanya… |
Sehingga bukan tidak mungkin kalau peradaban manusia akan terancam, jika tidak ada sumber energi baru yang bisa menjaga kelangsungan peradaban manusia yang semakin modern ini. Lantas, bagaimanakah seharusnya manusia mempertahankan kelangsungan peradaban?
Jawabannya adalah dengan energi terbarukan, atau energi yang bisa berkelanjutan, tidak habis meskipun dipakai secara terus menerus. Meskipun masih belum terlalu banyak, sekarang ini mulai banyak yang mulai memanfaatkan energi terbarukan, menggantikan bahan bakar fosil yang pasti akan habis.
Masalahnya…
Belum semua kalangan mampu dan tahu akan penggunaan energi terbarukan tadi. Misalnya, sinar matahari yang menurut saya salah satu bentuk energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan melalui teknologi yang dinamakan solar cell atau solar panel. Paling tidak matahari akan masih menyinari kita beberapa milyar tahun kedepan bukan? Kecuali beberapa tahun kedepan ternyata kiamat…
![]() |
Energi diperlukan untuk keberlangsungan peradaban manusia. |
Jadi sebenarnya di dekat manusia ada sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan, dengan bantuan teknologi yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Solar panel atau solar cell adalah jawaban, untuk setiap manusia. Apalagi untuk pulau seperti Sumba, teknologi tadi akan sangat membantu, karena disana tidak ada jaringan gas atau listrik seperti pulau lainnya.
Dunia perlu diperlihatkan bagaimana hidup tanpa adanya listrik, atau sumber energi yang lainnya. Supaya banyak yang sadar kalau sekarangnlah saatnya energi terbarukan menggantikan bahan bakar fosil, untuk kelanjutan peradaban manusia hingga akhir zaman. Ekspedisi Sumba yang akan diadakan Hivos, adalah aksi nyata tentang bagaimana energi terbarukan bisa mempertahankan peradaban… Bahkan bisa menjadikanya lebih baik. Dan Pulau Sumba akan menjadi pembuktian pernyataan itu dimasa depan!
Sekarang…
Kenapa Hivos harus memilih saya untuk menjadi anggota tim Ekspedisi Sumba ini? Pertama saya adalah petualang yang haus dengan pengalaman baru untuk saya ceritakan kepada pembaca saya di media blog. Saya adalah penyuka tantangan yang juga pecinta lingkungan. Beberapa cerita petualangan saya bisa dibaca travel blog saya, disini :
- The Extreme Journey, Bukan “Jalan – Jalan”, Apalagi Liburan!
- Cerita Papandayan : Bersih – Bersih Pondok Salada Sebelum Pulang Ke Ibukota
- Tentang Cagar Alam, Dan Etika Jalan – Jalan Di Alam
- Eco Traveling yaa, Bukan Ego Traveling!!!
PS: Tulisan ini untuk mendukung dan mengkampanyekan pemanfaatan energi terbarukan, terutama di Pulau Sumba, Indonesia. Jangan lupa dukung aplikasi Hivos saya dengan berkomentar untuk mendukung saya disini agar saya bisa terpilih menjadi salah satu petualang peduli energi terbarukan untuk Sumba.