Dengan penerapan brand positioning yang tepat, perusahaan dapat membangun merek yang kuat, menarik, dan relevan di mata konsumen, yang pada akhirnya akan membantu mencapai tujuan bisnis jangka panjang.
Key Takeaways
Apa Itu Brand Positioning?
Brand positioning adalah proses yang sangat penting bagi setiap perusahaan yang ingin mencapai kesuksesan jangka panjang. Proses ini melibatkan langkah-langkah kreatif dan sistematis untuk menempatkan merek perusahaan Anda sebagai pemimpin di benak target pasar. Melalui brand positioning, perusahaan dapat memastikan bahwa merek mereka dikenali dan diingat dengan baik oleh konsumen, sehingga menciptakan loyalitas dan membangun citra positif bagi merek tersebut.
Dengan brand positioning, perusahaan dapat menetapkan identitas merek yang jelas dan memastikan bahwa merek tersebut terlihat menarik dan relevan bagi target pasar. Ini membantu perusahaan membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta meningkatkan penjualan dan profitabilitas jangka panjang. Selain itu, brand positioning juga memungkinkan perusahaan untuk memahami bagaimana mereka dilihat oleh target pasar, sehingga mereka dapat memanfaatkan hal ini untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran yang mereka jalankan.
7 Manfaat Penerapan Brand Positioning yang Tepat
Brand positioning merupakan strategi penting dalam dunia bisnis yang berfokus pada penempatan merek di benak konsumen. Dengan penerapan brand positioning yang tepat, perusahaan dapat memperoleh berbagai manfaat yang signifikan. Berikut adalah tujuh manfaat utama dari penerapan brand positioning yang tepat:
1. Untuk Membedakan Merek dari Pesaing
Manfaat utama dari brand positioning adalah kemampuan untuk membedakan merek dari para pesaing. Dengan menentukan posisi unik dan relevan dalam pikiran target pasar, perusahaan dapat menciptakan perbedaan yang jelas antara merek mereka dengan merek pesaing. Posisi yang jelas ini membuat konsumen lebih mudah mengingat dan mengenali merek perusahaan, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka memilih produk atau layanan dari perusahaan tersebut daripada pesaing. Misalnya, Apple dikenal dengan posisinya sebagai merek yang menawarkan produk dengan desain elegan dan teknologi canggih, yang membedakannya dari kompetitor lainnya di pasar teknologi.
2. Dapat Membangun Kepercayaan dan Loyalitas Pelanggan
Brand positioning yang efektif juga membantu dalam membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Dengan menawarkan nilai yang relevan dan membedakan bagi target pasar, perusahaan dapat menarik perhatian konsumen dan membuat mereka merasa bahwa merek perusahaan adalah pilihan terbaik. Kepercayaan dan loyalitas yang terbentuk membuat pelanggan lebih cenderung untuk kembali dan melakukan pembelian berulang. Sebagai contoh, Starbucks berhasil membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan melalui posisi mereknya sebagai penyedia kopi berkualitas tinggi dan pengalaman pelanggan yang menyenangkan.
3. Dapat Meningkatkan Efektivitas Pemasaran
Dengan memahami bagaimana merek dilihat oleh target pasar, perusahaan dapat membuat kampanye pemasaran yang lebih efektif dan terfokus. Brand positioning memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan pesan yang tepat kepada konsumen, menggunakan bahasa dan gaya komunikasi yang sesuai dengan citra merek. Ini meningkatkan kemungkinan konsumen untuk merespons kampanye pemasaran dengan baik. Misalnya, Nike menggunakan positioning mereka sebagai merek yang mendukung semangat olahraga dan pencapaian pribadi untuk menciptakan kampanye pemasaran yang inspiratif dan memotivasi konsumen.
4. Meningkatkan Brand Awareness
Brand positioning yang efektif membantu perusahaan dalam membangun brand awareness. Dengan memastikan bahwa merek terlihat menarik dan relevan bagi target pasar, perusahaan dapat membuat konsumen lebih sadar akan keberadaan merek mereka. Semakin banyak konsumen yang mengenal merek, semakin besar peluang untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar. Sebagai contoh, Coca-Cola telah berhasil membangun brand awareness yang sangat kuat melalui posisinya sebagai merek minuman yang menyegarkan dan menyatukan momen-momen bahagia.
5. Meningkatkan Penjualan dan Profitabilitas
Salah satu manfaat terbesar dari brand positioning adalah peningkatan penjualan dan profitabilitas jangka panjang. Dengan mengetahui bagaimana merek dilihat oleh target pasar, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan daya tarik merek dan membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk atau layanan dari perusahaan tersebut. Ini berdampak positif pada peningkatan penjualan dan profitabilitas perusahaan. Misalnya, Tesla berhasil meningkatkan penjualan mobil listriknya dengan memposisikan mereknya sebagai inovator dalam teknologi kendaraan listrik dan keberlanjutan lingkungan.
6. Menarik Bakat dan Mitra Berkualitas
Brand positioning yang kuat juga membantu perusahaan menarik bakat dan mitra bisnis berkualitas. Ketika sebuah merek memiliki posisi yang jelas dan positif di pasar, calon karyawan dan mitra bisnis akan lebih tertarik untuk bekerja sama. Mereka akan melihat perusahaan sebagai tempat yang menarik untuk bekerja dan sebagai mitra yang dapat dipercaya untuk melakukan bisnis. Misalnya, Google dikenal sebagai salah satu tempat kerja terbaik di dunia karena posisinya sebagai perusahaan inovatif dengan budaya kerja yang progresif.
7. Memperkuat Citra Merek
Brand positioning yang tepat memperkuat citra merek dan membantu perusahaan mempertahankan reputasi positif di mata konsumen. Posisi merek yang konsisten dan kuat memastikan bahwa konsumen memiliki persepsi yang positif terhadap merek, yang pada gilirannya meningkatkan loyalitas pelanggan dan kesetiaan terhadap merek. Sebagai contoh, Mercedes-Benz telah membangun citra mereknya sebagai simbol kemewahan, kualitas, dan keandalan di industri otomotif.
Jenis-Jenis Strategi Brand Positioning Beserta Contohnya
Strategi brand positioning adalah kunci untuk menciptakan identitas merek yang kuat dan diferensiasi dari pesaing. Berikut adalah empat jenis strategi brand positioning beserta contohnya untuk membantu memahami bagaimana perusahaan dapat menempatkan diri mereka di pasar:
1. Customer Service Strategy Positioning
Penjelasan:
Strategi ini fokus pada pemanfaatan layanan pelanggan yang unggul untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Perusahaan yang menggunakan strategi ini menekankan pentingnya pengalaman pelanggan yang positif untuk membedakan diri dari pesaing. Dengan memberikan layanan pelanggan yang luar biasa, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Contoh:
Zappos adalah contoh yang terkenal dengan strategi ini. Perusahaan e-commerce yang menjual sepatu dan pakaian ini dikenal dengan layanan pelanggan yang luar biasa, termasuk kebijakan pengembalian barang selama 365 hari dan pengiriman gratis. Zappos menempatkan layanan pelanggan sebagai inti dari model bisnis mereka, yang membantu mereka membangun basis pelanggan yang setia dan mendapatkan reputasi sebagai perusahaan dengan layanan pelanggan terbaik.
2. Convenience-Based Positioning Strategy
Penjelasan:
Strategi ini menekankan kenyamanan yang ditawarkan oleh produk atau layanan sebagai keunggulan kompetitif. Perusahaan yang menggunakan strategi ini berusaha untuk menemukan keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan, lokasi yang strategis, aksesibilitas, atau berbagai platform yang mendukung penggunaan produk atau layanan mereka.
Contoh:
Amazon adalah contoh yang menonjol dengan strategi convenience-based positioning. Dengan berbagai fitur seperti pengiriman cepat dengan Amazon Prime, layanan pelanggan 24/7, dan antarmuka pengguna yang mudah digunakan, Amazon memberikan pengalaman berbelanja yang sangat nyaman bagi pelanggannya. Selain itu, Amazon juga menawarkan berbagai layanan tambahan seperti Amazon Fresh dan Kindle, yang semakin meningkatkan kenyamanan bagi pengguna.
3. Price-Based Positioning
Penjelasan:
Strategi ini berfokus pada penentuan posisi merek berdasarkan harga. Perusahaan menempatkan diri mereka sebagai pilihan harga terbaik bagi konsumen dengan menawarkan produk atau layanan dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing, atau dengan menawarkan kualitas yang setara dengan harga yang lebih murah. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memenangkan pangsa pasar melalui harga yang kompetitif.
Contoh:
Walmart adalah contoh klasik dari price-based positioning. Walmart menempatkan dirinya sebagai pengecer dengan harga terendah, dengan slogan “Save Money, Live Better”. Strategi harga rendah Walmart memungkinkan mereka untuk menarik konsumen yang sensitif terhadap harga dan memperluas pangsa pasar mereka di berbagai segmen konsumen.
4. Quality-Based Positioning
Penjelasan:
Strategi ini menekankan pada kualitas produk atau layanan sebagai keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mengadopsi strategi ini menempatkan diri mereka sebagai pilihan terbaik bagi konsumen berdasarkan kualitas tinggi dari produk atau layanan yang mereka tawarkan. Meskipun harga mungkin lebih tinggi daripada pesaing, konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik.
Contoh:
Apple adalah contoh yang sempurna dari quality-based positioning. Produk Apple, seperti iPhone, iPad, dan MacBook, dikenal dengan desain yang elegan, teknologi canggih, dan kualitas yang unggul. Konsumen bersedia membayar harga premium untuk produk Apple karena mereka percaya bahwa mereka mendapatkan nilai yang tinggi dari segi kualitas, inovasi, dan pengalaman pengguna.
Dengan menerapkan salah satu dari strategi-strategi ini, perusahaan dapat menempatkan merek mereka secara efektif di benak konsumen, membedakan diri dari pesaing, dan mencapai keberhasilan jangka panjang. Memahami jenis-jenis strategi brand positioning dan contohnya membantu perusahaan untuk merancang pendekatan yang tepat sesuai dengan tujuan bisnis dan kebutuhan pasar.
Strategi Penerapan Brand Positioning Beserta Contohnya
Brand positioning adalah proses strategis yang membantu perusahaan menentukan bagaimana produk atau layanan mereka dilihat oleh konsumen dibandingkan dengan pesaing. Penerapan brand positioning yang efektif dapat membuat merek Anda lebih menonjol, membangun loyalitas pelanggan, dan meningkatkan penjualan. Berikut adalah tujuh strategi untuk menerapkan brand positioning beserta contohnya:
1. Penentuan Target Pasar
Penjelasan:
Langkah pertama dalam menerapkan brand positioning adalah menentukan target pasar yang jelas. Mengetahui siapa target pasar Anda dan apa yang paling penting bagi mereka adalah kunci untuk menyusun strategi positioning yang efektif. Identifikasi demografi, kebutuhan, preferensi, dan perilaku konsumen yang menjadi target pasar Anda.
Contoh:
Nike menargetkan pasar yang sangat spesifik, yaitu para atlet dan pecinta olahraga. Mereka memahami bahwa target pasar mereka menghargai kualitas tinggi, inovasi, dan merek yang mendukung performa olahraga. Dengan fokus ini, Nike berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin dalam industri pakaian dan peralatan olahraga.
2. Analisis Pesaing
Penjelasan:
Perusahaan harus melakukan analisis pesaing untuk memahami posisi mereka di pasar dan bagaimana mereka dapat membedakan diri. Analisis ini melibatkan penilaian kekuatan dan kelemahan pesaing, strategi mereka, dan cara mereka memposisikan diri.
Contoh:
Pepsi melakukan analisis pesaing dengan melihat strategi pemasaran dan posisi Coca-Cola. Pepsi memutuskan untuk membedakan diri melalui kampanye iklan yang menargetkan segmen pasar yang lebih muda dan dinamis, berbeda dengan Coca-Cola yang lebih berfokus pada pasar keluarga.
3. Identifikasi Keunikan Merek
Penjelasan:
Setelah mengetahui target pasar dan posisi pesaing, perusahaan harus mengidentifikasi apa yang membuat merek mereka unik. Keunikan ini bisa berupa kualitas produk, layanan pelanggan, pengalaman belanja, atau faktor lain yang membuat merek Anda menonjol.
Contoh:
Apple mengidentifikasi keunikan mereka dalam desain produk yang elegan, user-friendly, dan inovasi teknologi. Mereka memposisikan diri sebagai merek premium yang menawarkan pengalaman pengguna yang superior dan perangkat yang berkualitas tinggi.
4. Implementasi Strategi
Penjelasan:
Setelah menentukan posisi merek, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan strategi tersebut di semua aspek bisnis. Ini termasuk produk, layanan, komunikasi, dan pemasaran. Konsistensi dalam implementasi strategi positioning sangat penting untuk menciptakan kesan yang kuat dan jelas di benak konsumen.
Contoh:
Starbucks mengimplementasikan strategi positioning mereka sebagai “third place” antara rumah dan kantor. Mereka memastikan bahwa semua aspek bisnis, mulai dari desain toko hingga layanan pelanggan dan kualitas produk, memperkuat posisi ini.
5. Penggunaan Media Sosial dan Digital
Penjelasan:
Penggunaan media sosial dan platform digital adalah bagian integral dari strategi brand positioning di era modern. Melalui media sosial, perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, membangun komunitas, dan memperkuat citra merek.
Contoh:
GoPro menggunakan media sosial untuk membangun komunitas pengguna yang berbagi konten video petualangan mereka. Strategi ini membantu GoPro memposisikan diri sebagai merek yang mendukung gaya hidup petualangan dan kreativitas pengguna.
6. Evaluasi dan Modifikasi
Penjelasan:
Brand positioning bukanlah proses yang statis. Perusahaan harus selalu mengevaluasi dan memodifikasi strategi positioning mereka secara teratur untuk memastikan relevansi dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.
Contoh:
McDonald’s secara teratur mengevaluasi dan memodifikasi menu mereka untuk memenuhi perubahan selera konsumen dan tren makanan. Dengan memperkenalkan pilihan menu sehat dan menyesuaikan penawaran mereka, McDonald’s berhasil mempertahankan relevansi dan daya tarik di pasar global.
7. Membangun Citra melalui Influencer dan Kemitraan
Penjelasan:
Bekerjasama dengan influencer dan menjalin kemitraan strategis dapat membantu memperkuat posisi merek Anda. Influencer dapat membantu menyampaikan pesan merek Anda kepada audiens yang lebih luas dan membangun kepercayaan konsumen.
Contoh:
Daniel Wellington, merek jam tangan, berhasil membangun citra merek mereka melalui kemitraan dengan influencer di media sosial. Dengan menggunakan influencer yang memiliki pengikut setia, Daniel Wellington dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik merek mereka secara signifikan.
Kesimpulan
Penerapan strategi brand positioning yang tepat melibatkan berbagai langkah dan analisis yang mendalam. Dengan menentukan target pasar yang jelas, menganalisis pesaing, mengidentifikasi keunikan merek, dan mengimplementasikan strategi secara konsisten, perusahaan dapat membangun posisi yang kuat di pasar. Evaluasi dan modifikasi strategi positioning secara teratur serta penggunaan media sosial dan kemitraan dengan influencer juga penting untuk mempertahankan relevansi dan daya tarik merek di mata konsumen.