Apa Itu Growth Rate, Rumus dan Cara Menghitungnya

Menghitung growth rate adalah alat yang sangat berguna dalam dunia bisnis. Dengan memberikan wawasan yang jelas tentang kinerja masa lalu, saat ini, dan masa depan, growth rate membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik, merancang strategi yang efektif, dan mencapai tujuan pertumbuhan yang diinginkan. Dengan memahami rumus dan menerapkan growth rate, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan sumber daya, dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

Pengertian Growth Rate

Growth rate atau laju pertumbuhan adalah persentase perubahan suatu variabel dalam jangka waktu tertentu. Dalam dunia bisnis, variabel yang sering digunakan adalah pendapatan (revenue) perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Growth rate digunakan untuk menganalisis bagaimana perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dari penjualan dalam periode waktu tertentu.

Mengapa growth rate penting dalam dunia bisnis? Karena growth rate dapat memberikan informasi yang sangat berharga dalam pengambilan keputusan bisnis dan perumusan strategi masa depan. Dengan memahami metrik ini, perusahaan dapat membuat keputusan berdasarkan data faktual dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka. Growth rate juga menjadi indikator kualitas bisnis. Jika persentase growth rate mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, hal ini dapat menjadi tanda bahwa perusahaan perlu mengambil pendekatan yang berbeda. Sebaliknya, jika growth rate tinggi, ini dapat dianggap sebagai sinyal positif bagi para pemangku kepentingan perusahaan.

Implementing SEO for UMKM, small and medium enterprises is now affordable. We help Indonesian UMKMs and small businesses grow through digitalization

7 Manfaat Menghitung Growth Rate

Menghitung growth rate atau tingkat pertumbuhan adalah praktik penting dalam dunia bisnis yang dapat memberikan berbagai manfaat signifikan bagi perusahaan. Growth rate membantu perusahaan memahami kinerja mereka dari waktu ke waktu dan membuat keputusan strategis yang lebih baik. Berikut adalah tujuh manfaat utama dari menghitung growth rate, beserta penjelasan dan contohnya.

1. Mengetahui Pertumbuhan Tahun ke Tahun (Year Over Year Growth)

Year over year growth (YoY growth) adalah metode yang sangat efektif untuk mengukur perubahan kinerja dari satu tahun ke tahun berikutnya. Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat membandingkan kinerja dari periode yang sama di tahun sebelumnya, sehingga dapat mengevaluasi apakah ada peningkatan atau penurunan dalam pendapatan atau aspek bisnis lainnya. Metode ini juga membantu mengeliminasi dampak inflasi atau deflasi, yang dapat mempengaruhi akurasi perhitungan pertumbuhan.

Contoh Studi Kasus:

Misalkan sebuah perusahaan retail mengukur YoY growth pada penjualan selama musim liburan. Jika penjualan selama musim liburan tahun ini meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan tahun lalu, maka perusahaan dapat menyimpulkan bahwa strategi pemasaran dan penjualan mereka berhasil. Sebaliknya, jika terjadi penurunan, perusahaan perlu mengevaluasi kembali strategi mereka dan melakukan penyesuaian.

2. Menilai Kinerja Bisnis Terhadap Target

Menghitung growth rate memungkinkan perusahaan untuk menilai seberapa baik kinerja mereka dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Target ini bisa berupa pendapatan, laba, atau pertumbuhan spesifik yang diharapkan oleh perusahaan atau investor. Dengan membandingkan hasil aktual dengan target yang telah ditetapkan, perusahaan dapat mengevaluasi efektivitas strategi bisnis yang telah diterapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Contoh Studi Kasus:

Sebuah perusahaan teknologi menetapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 20% untuk tahun fiskal. Dengan menghitung growth rate setiap kuartal, manajemen dapat memantau apakah perusahaan berada di jalur yang benar untuk mencapai target tersebut. Jika pertumbuhan aktual hanya 15% pada kuartal kedua, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengimplementasikan strategi baru untuk meningkatkan pendapatan di paruh kedua tahun tersebut.

Baca Juga:  Apa Itu Brand Identity Dan Manfaatnya Untuk Bisnis Anda?

3. Memprediksi Pertumbuhan Aset dan Investasi Masa Depan

Dengan memahami growth rate, perusahaan dapat membuat prediksi yang lebih akurat mengenai pertumbuhan aset dan investasi di masa depan. Berdasarkan tingkat pertumbuhan yang telah terjadi di masa lalu, perusahaan dapat memperkirakan potensi pertumbuhan di masa yang akan datang. Prediksi ini berguna untuk menentukan alokasi sumber daya dan strategi investasi yang lebih tepat, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja keuangan organisasi dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Contoh Studi Kasus:

Perusahaan manufaktur menggunakan growth rate untuk memprediksi kebutuhan investasi dalam mesin dan peralatan baru. Jika data menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produksi telah meningkat rata-rata 10% per tahun selama lima tahun terakhir, perusahaan dapat memutuskan untuk menginvestasikan dana tambahan dalam teknologi dan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang meningkat di masa depan.

4. Mengidentifikasi Tren dan Pola Pertumbuhan

Menghitung growth rate memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi tren dan pola pertumbuhan dalam kinerja bisnis mereka. Dengan menganalisis data pertumbuhan dari waktu ke waktu, perusahaan dapat memahami periode-periode ketika pertumbuhan paling kuat atau lemah, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Contoh Studi Kasus:

Sebuah perusahaan e-commerce memeriksa growth rate bulanan untuk mengidentifikasi tren musiman dalam penjualan. Data menunjukkan bahwa penjualan cenderung meningkat signifikan selama bulan-bulan tertentu seperti November dan Desember karena musim liburan. Dengan informasi ini, perusahaan dapat merencanakan promosi dan persediaan secara lebih efektif untuk memaksimalkan keuntungan selama periode tersebut.

5. Mengukur Efektivitas Strategi Pemasaran

Growth rate dapat digunakan untuk mengukur efektivitas berbagai strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh perusahaan. Dengan menghitung tingkat pertumbuhan setelah peluncuran kampanye pemasaran tertentu, perusahaan dapat menilai dampak dari kampanye tersebut terhadap kinerja penjualan dan pertumbuhan bisnis.

Contoh Studi Kasus:

Perusahaan fashion meluncurkan kampanye pemasaran digital untuk koleksi musim semi mereka. Dengan menghitung growth rate penjualan selama periode kampanye, perusahaan dapat menentukan apakah kampanye tersebut berhasil meningkatkan penjualan sesuai dengan harapan. Jika growth rate meningkat signifikan, perusahaan dapat menganggap kampanye tersebut efektif dan mempertimbangkan untuk menerapkan strategi serupa di masa depan.

6. Menentukan Kelayakan Investasi

Growth rate juga dapat digunakan untuk menilai kelayakan investasi dalam proyek baru atau ekspansi bisnis. Dengan menghitung tingkat pertumbuhan yang diharapkan dari investasi tersebut, perusahaan dapat mengevaluasi apakah proyek tersebut layak untuk diimplementasikan dan apakah akan memberikan pengembalian yang diinginkan.

Contoh Studi Kasus:

Sebuah perusahaan teknologi mempertimbangkan untuk menginvestasikan dana dalam pengembangan produk baru. Dengan menggunakan data growth rate dari produk serupa di pasar, perusahaan dapat memperkirakan potensi pertumbuhan pendapatan dari produk baru tersebut. Jika tingkat pertumbuhan yang diharapkan cukup tinggi, perusahaan dapat memutuskan untuk melanjutkan investasi dalam pengembangan produk baru tersebut.

7. Membantu Dalam Perencanaan Anggaran

Menghitung growth rate membantu perusahaan dalam perencanaan anggaran dengan memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana pendapatan dan biaya mungkin berkembang di masa depan. Dengan memprediksi tingkat pertumbuhan, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dan merencanakan pengeluaran dengan lebih akurat.

Contoh Studi Kasus:

Perusahaan ritel merencanakan anggaran untuk tahun fiskal berikutnya. Dengan menghitung growth rate penjualan selama lima tahun terakhir, perusahaan dapat memprediksi pendapatan yang diharapkan untuk tahun mendatang. Informasi ini membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran operasional, termasuk biaya pemasaran, persediaan, dan tenaga kerja, sehingga dapat mengelola sumber daya dengan lebih efisien.

3 Metode Menghitung Growth Rate Paling Umum

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung growth rate. Berikut ini adalah tiga metode yang umum digunakan:

1. Metode Perubahan Persentase Garis Lurus

Metode perubahan persentase garis lurus adalah cara yang paling sederhana dan sering digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan. Metode ini mengukur perubahan persentase dari satu periode ke periode berikutnya secara langsung. Namun, metode ini memiliki keterbatasan karena dapat memberikan hasil yang kurang akurat ketika menghadapi perubahan negatif atau fluktuasi yang signifikan. Masalah “titik akhir” sering terjadi, di mana hasil perhitungan bisa sangat dipengaruhi oleh nilai awal dan akhir yang dipilih.

Baca Juga:  5 Unsur Penting Dalam Iklan Beserta Contohnya

2. Metode Titik Tengah

Metode titik tengah adalah alternatif yang lebih konsisten dibandingkan metode perubahan persentase garis lurus. Metode ini menggunakan rata-rata nilai awal dan akhir sebagai dasar perhitungan, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi besar. Metode ini sangat berguna ketika perusahaan perlu membuat perbandingan yang lebih stabil dan menghindari masalah “titik akhir”.

3. Metode Rata-Rata dari Periode Sebelumnya

Metode ini menggabungkan pendekatan perubahan persentase garis lurus dan metode titik tengah. Metode rata-rata dari periode sebelumnya efektif digunakan untuk membandingkan perubahan pertumbuhan antara dua tahun. Namun, untuk mengukur tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan dalam jangka waktu yang lebih panjang, metode ini menggunakan rata-rata tahunan. Pendekatan ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang tren pertumbuhan jangka panjang dan dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi bisnis yang lebih baik.

Rumus dan Cara Menghitung Growth Rate

Berikut ini adalah dua cara menghitung growth rate dengan rumus growth:

1. Metode Persen Perubahan Garis Lurus

Cara menghitung pertumbuhan yang pertama adalah dengan metode persen. Berikut ini metode persen perubahan garis lurus yang dapat Anda ikuti.

a. Tuliskan Rumus

Untuk menghitung persentase perubahan garis lurus, pertama-tama Anda harus menulis rumus yang digunakan. Rumus ini akan menjadi dasar perhitungan Anda. Dalam rumus ini, Anda memerlukan kedua nilai, yaitu nilai asli dan nilai baru.

Rumus yang digunakan adalah:

    \[ \text{Tingkat pertumbuhan} = \frac{\text{Perubahan mutlak}}{\text{Nilai asli}} \]

b. Temukan Perubahan Mutlak

Untuk menghitung persentase perubahan garis lurus, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan perubahan mutlak antara nilai baru dan nilai asli. Perubahan mutlak dapat dihitung dengan mengurangkan nilai asli dari nilai baru. Hasil dari pengurangan tersebut adalah perubahan mutlak.

Rumusnya adalah:

    \[ \text{Perubahan mutlak} = \text{Nilai baru} - \text{Nilai asli} \]

c. Bagi Perubahan Mutlak dengan Nilai Asli

Setelah menemukan perubahan mutlak, langkah selanjutnya adalah membagi perubahan mutlak dengan nilai asli. Hasil dari perhitungan ini adalah tingkat pertumbuhan.

Rumus yang digunakan adalah:

    \[ \text{Tingkat pertumbuhan} = \frac{\text{Perubahan mutlak}}{\text{Nilai asli}} \]

d. Ubah ke Persentase

Setelah menghitung tingkat pertumbuhan, langkah terakhir adalah mengonversi tingkat pertumbuhan menjadi persentase untuk menunjukkan persentase perubahan. Untuk melakukan ini, cukup kalikan tingkat pertumbuhan dengan 100.

Rumus yang digunakan adalah:

    \[ \text{Persen perubahan} = \text{Tingkat pertumbuhan} \times 100 \]

2. Metode Titik Tengah

Silakan ikuti tahapan perhitungan metode titik tengah berikut ini.

a. Tulis Rumusnya

Untuk menghitung persentase perubahan titik tengah, langkah pertama adalah menuliskan rumus yang digunakan sebagai dasar perhitungan. Dalam rumus ini, Anda memerlukan tiga nilai: nilai asli, nilai baru, dan rata-rata dari kedua nilai tersebut.

Rumusnya adalah:

    \[ \text{Tingkat pertumbuhan} = \frac{\text{Perubahan mutlak}}{\text{Nilai rata-rata}} \]

b. Temukan Perbedaan Antara Nilai Sekarang dan Masa Lalu

Untuk menghitung tingkat pertumbuhan rata-rata dari waktu ke waktu, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah menentukan perbedaan antara nilai sekarang dan nilai masa lalu. Perbedaan tersebut dapat dihitung dengan mengurangkan nilai masa lalu dari nilai sekarang.

Rumusnya adalah:

    \[ \text{Perbedaan} = \text{Nilai sekarang} - \text{Nilai masa lalu} \]

c. Kalikan Selisihnya dengan Daya 1/N

Setelah menemukan perbedaan antara nilai sekarang dan nilai masa lalu, langkah selanjutnya adalah mengalikan selisih tersebut dengan \( \frac{1}{N} \), di mana N adalah jumlah tahun yang digunakan dalam perhitungan. Ini akan memberikan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun.

Rumusnya:

    \[ (\text{Perbedaan})^{1/N} \]

d. Kurangi Satu dan Ubah ke Persentase

Setelah mengalikan selisih dengan \( \frac{1}{N} \), langkah selanjutnya adalah mengurangi satu dari hasil perhitungan tersebut. Ini akan memberikan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun.

Rumus yang digunakan adalah:

    \[ \text{Tingkat pertumbuhan} = (\text{Hasil langkah 3}) - 1 \]

Setelah menghitung tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun, langkah terakhir adalah mengonversi tingkat pertumbuhan menjadi persentase. Untuk melakukan ini, cukup kalikan tingkat pertumbuhan dengan 100.

Baca Juga:  Apa Itu Hot Leads, Karakteristik dan Cara Mendapatkannya?

Rumusnya:

    \[ \text{Persen perubahan} = \text{Tingkat pertumbuhan} \times 100 \]

Dengan memahami dan menerapkan rumus-rumus berikut, Anda dapat menghitung growth rate secara efektif dan memperoleh wawasan yang berharga untuk mengoptimalkan kinerja bisnis Anda.

4 Contoh Studi Kasus Cara Menghitung Growth Rate dari Beberapa Industri

Menghitung growth rate atau tingkat pertumbuhan merupakan salah satu langkah penting dalam evaluasi kinerja perusahaan. Setiap industri memiliki cara tersendiri dalam menghitung dan menerapkan growth rate untuk mengukur perkembangan dan keberhasilan mereka. Berikut adalah empat contoh studi kasus cara menghitung growth rate dari beberapa industri yang berbeda.

1. Industri Teknologi

Studi Kasus: Pertumbuhan Pengguna Aplikasi Mobile

Sebuah perusahaan teknologi yang mengembangkan aplikasi mobile ingin mengukur pertumbuhan jumlah pengguna aktif tahunannya. Untuk menghitung growth rate, perusahaan menggunakan data pengguna aktif bulanan (Monthly Active Users/MAU) dari dua tahun berturut-turut.

Langkah-langkah:

  1. Kumpulkan Data Pengguna Aktif:
    • Tahun 1 (Awal Tahun): 500.000 pengguna
    • Tahun 2 (Akhir Tahun): 750.000 pengguna
  2. Hitung Pertumbuhan Absolut:
    • Pertumbuhan Absolut = Pengguna Akhir Tahun – Pengguna Awal Tahun
    • Pertumbuhan Absolut = 750.000 – 500.000 = 250.000
  3. Hitung Growth Rate:
    • Growth Rate = (Pertumbuhan Absolut / Pengguna Awal Tahun) x 100%
    • Growth Rate = (250.000 / 500.000) x 100% = 50%

Hasil:

Dengan growth rate sebesar 50%, perusahaan dapat menyimpulkan bahwa jumlah pengguna aktif mereka meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Informasi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran dan pengembangan produk.

2. Industri Retail

Studi Kasus: Pertumbuhan Penjualan Tahunan

Sebuah perusahaan retail besar ingin menghitung growth rate penjualan tahunan mereka untuk memahami kinerja bisnis dari tahun ke tahun. Mereka menggunakan data penjualan bruto dari dua tahun terakhir.

Langkah-langkah:

  1. Kumpulkan Data Penjualan Bruto:
    • Tahun 1: $10.000.000
    • Tahun 2: $12.000.000
  2. Hitung Pertumbuhan Absolut:
    • Pertumbuhan Absolut = Penjualan Tahun 2 – Penjualan Tahun 1
    • Pertumbuhan Absolut = $12.000.000 – $10.000.000 = $2.000.000
  3. Hitung Growth Rate:
    • Growth Rate = (Pertumbuhan Absolut / Penjualan Tahun 1) x 100%
    • Growth Rate = ($2.000.000 / $10.000.000) x 100% = 20%

Hasil:

Perusahaan retail mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan peningkatan dalam performa bisnis dan dapat membantu dalam perencanaan strategi pemasaran dan pengembangan produk lebih lanjut.

3. Industri Manufaktur

Studi Kasus: Pertumbuhan Produksi

Sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi perangkat elektronik ingin mengukur growth rate produksi mereka. Mereka menggunakan data jumlah unit yang diproduksi selama dua tahun terakhir.

Langkah-langkah:

  1. Kumpulkan Data Produksi:
    • Tahun 1: 100.000 unit
    • Tahun 2: 130.000 unit
  2. Hitung Pertumbuhan Absolut:
    • Pertumbuhan Absolut = Produksi Tahun 2 – Produksi Tahun 1
    • Pertumbuhan Absolut = 130.000 – 100.000 = 30.000
  3. Hitung Growth Rate:
    • Growth Rate = (Pertumbuhan Absolut / Produksi Tahun 1) x 100%
    • Growth Rate = (30.000 / 100.000) x 100% = 30%

Hasil:

Dengan growth rate sebesar 30%, perusahaan manufaktur dapat memahami bahwa produksi mereka meningkat sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Informasi ini berguna untuk mengidentifikasi keberhasilan dalam peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi operasional.

4. Industri Keuangan

Studi Kasus: Pertumbuhan Pendapatan Investasi

Sebuah perusahaan investasi ingin mengukur growth rate pendapatan investasi mereka dari portofolio saham selama dua tahun terakhir. Mereka menggunakan data pendapatan investasi bruto.

Langkah-langkah:

  1. Kumpulkan Data Pendapatan Investasi:
    • Tahun 1: $5.000.000
    • Tahun 2: $6.500.000
  2. Hitung Pertumbuhan Absolut:
    • Pertumbuhan Absolut = Pendapatan Tahun 2 – Pendapatan Tahun 1
    • Pertumbuhan Absolut = $6.500.000 – $5.000.000 = $1.500.000
  3. Hitung Growth Rate:
    • Growth Rate = (Pertumbuhan Absolut / Pendapatan Tahun 1) x 100%
    • Growth Rate = ($1.500.000 / $5.000.000) x 100% = 30%

Hasil:

Perusahaan investasi mengalami pertumbuhan pendapatan investasi sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa strategi investasi yang diterapkan berhasil meningkatkan pendapatan portofolio.

Kesimpulan

Menghitung growth rate merupakan langkah penting dalam mengevaluasi kinerja perusahaan di berbagai industri. Dengan menggunakan contoh studi kasus dari industri teknologi, retail, manufaktur, dan keuangan, kita dapat melihat bagaimana growth rate membantu perusahaan memahami pertumbuhan, membuat prediksi yang lebih akurat, dan merancang strategi yang lebih efektif. Menggunakan metrik ini, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

Info: Jika Anda memerlukan Jasa Freelancer Pembuatan Blog, Website, Toko Online, SEO, dan Digital Marketing, jangan ragu untuk hubungi Bloggerpi Digital lewat email di [email protected] atau hubungi kami lewat WA sekarang di sini!

Rijal Fahmi Mohamadi

Starting my career as a Software Engineer, I have now become a Digital Marketing enthusiast with core skills in SEO (Search Engine Optimization), writing, Search Engine Marketing (SEM), Social Media, and SEO Data Analysis. I enjoy working remotely, helping businesses grow and achieve profitability with my expertise. PS: Although Software Engineer is no longer my main profession, I can still code! I am proficient in PHP and am seriously learning Python for data analysis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *