7 Contoh Kasus Cara Menghitung Conversion Rate Pada Berbagai Industri

Dalam dunia bisnis, menghitung conversion rate sangat penting untuk menilai efektivitas kampanye pemasaran. Conversion rate menunjukkan persentase pengunjung yang melakukan tindakan tertentu dari total pengunjung atau sesi. Tindakan ini bisa berupa pembelian, pendaftaran, pengisian formulir, atau lainnya. Menghitung conversion rate memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa baik strategi pemasaran berjalan.

Berikut adalah tiga rumus dasar yang digunakan untuk menghitung conversion rate:

  1. Conversion Rate (CR) = (Conversions / Total Visitors) x 100%
  2. Conversion Rate (CR) = (Conversions / Sessions) x 100%
  3. Conversion Rate (CR) = (Conversions / Leads) x 100%

Selanjutnya, kita akan melihat tujuh contoh kasus cara menghitung conversion rate pada berbagai industri.

1. E-Commerce: Meningkatkan Penjualan Produk

Kasus:

Sebuah toko online ingin mengetahui conversion rate dari pengunjung yang melakukan pembelian. Dalam satu bulan, toko online tersebut memiliki 50.000 pengunjung dan berhasil melakukan 1.500 penjualan.

Perhitungan:

Menggunakan rumus pertama:

    \[ \text{Conversion Rate (CR)} = \left( \frac{\text{Conversions}}{\text{Total Visitors}} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = \left( \frac{1.500}{50.000} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = 3\% \]

Analisis:

Dengan conversion rate sebesar 3%, toko online dapat menilai efektivitas kampanye pemasaran mereka dan mencari cara untuk meningkatkannya, seperti dengan mengoptimalkan landing page atau menawarkan promosi khusus.

Implementing SEO for UMKM, small and medium enterprises is now affordable. We help Indonesian UMKMs and small businesses grow through digitalization

2. SaaS (Software as a Service): Pendaftaran Uji Coba Gratis

Kasus:

Perusahaan SaaS ingin mengetahui berapa banyak pengunjung yang mendaftar untuk uji coba gratis dari total sesi yang ada di situs mereka. Dalam sebulan, situs tersebut memiliki 20.000 sesi dan menghasilkan 1.000 pendaftaran uji coba gratis.

Perhitungan:

Menggunakan rumus kedua:

    \[ \text{Conversion Rate (CR)} = \left( \frac{\text{Conversions}}{\text{Sessions}} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = \left( \frac{1.000}{20.000} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = 5\% \]

Analisis:

Dengan conversion rate 5%, perusahaan dapat melihat seberapa baik halaman pendaftaran mereka menarik pengunjung untuk mendaftar uji coba gratis. Mereka dapat melakukan A/B testing untuk melihat perubahan mana yang dapat meningkatkan angka tersebut.

3. Layanan Pendidikan: Pengisian Formulir Informasi

Kasus:

Sebuah universitas ingin mengetahui conversion rate dari pengunjung situs yang mengisi formulir untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang program studi mereka. Dalam sebulan, situs universitas tersebut mendapatkan 10.000 pengunjung dan 500 formulir yang terisi.

Baca Juga:  Apa Itu Forecasting, Metode dan Contoh Kasus Pada Bisnis

Perhitungan:

Menggunakan rumus pertama:

    \[ \text{Conversion Rate (CR)} = \left( \frac{\text{Conversions}}{\text{Total Visitors}} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = \left( \frac{500}{10.000} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = 5\% \]

Analisis:

Conversion rate sebesar 5% menunjukkan bahwa kampanye pemasaran universitas cukup efektif. Universitas dapat meningkatkan angka ini dengan memperbaiki konten halaman dan menambahkan CTA yang lebih menarik.

4. Industri Otomotif: Jadwal Test Drive

Kasus:

Sebuah dealer mobil ingin mengetahui conversion rate dari pengunjung situs yang menjadwalkan test drive. Dalam satu bulan, situs tersebut mendapatkan 15.000 pengunjung dan 300 jadwal test drive.

Perhitungan:

Menggunakan rumus pertama:

    \[ \text{Conversion Rate (CR)} = \left( \frac{\text{Conversions}}{\text{Total Visitors}} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = \left( \frac{300}{15.000} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = 2\% \]

Analisis:

Dengan conversion rate 2%, dealer mobil bisa mengevaluasi efektivitas halaman test drive dan strategi pemasaran yang digunakan. Mereka bisa menambahkan insentif atau promosi untuk mendorong lebih banyak pengunjung menjadwalkan test drive.

5. Industri Pariwisata: Pemesanan Paket Liburan

Kasus:

Sebuah agen perjalanan ingin mengetahui berapa banyak pengunjung situs yang memesan paket liburan dari total sesi yang ada. Dalam satu bulan, situs tersebut memiliki 30.000 sesi dan menghasilkan 900 pemesanan paket liburan.

Perhitungan:

Menggunakan rumus kedua:

    \[ \text{Conversion Rate (CR)} = \left( \frac{\text{Conversions}}{\text{Sessions}} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = \left( \frac{900}{30.000} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = 3\% \]

Analisis:

Dengan conversion rate 3%, agen perjalanan bisa menilai bagaimana efektivitas halaman pemesanan mereka dan mencari cara untuk meningkatkannya, misalnya dengan meningkatkan user experience di halaman pemesanan.

6. Industri Kesehatan: Pendaftaran Konsultasi Medis

Kasus:

Sebuah klinik kesehatan ingin mengetahui conversion rate dari pengunjung situs yang mendaftar untuk konsultasi medis. Dalam satu bulan, situs klinik tersebut mendapatkan 8.000 pengunjung dan 400 pendaftaran konsultasi.

Perhitungan:

Menggunakan rumus pertama:

    \[ \text{Conversion Rate (CR)} = \left( \frac{\text{Conversions}}{\text{Total Visitors}} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = \left( \frac{400}{8.000} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = 5\% \]

Analisis:

Dengan conversion rate sebesar 5%, klinik kesehatan bisa melihat seberapa baik situs mereka menarik pengunjung untuk mendaftar konsultasi medis. Mereka bisa mengoptimalkan halaman pendaftaran untuk meningkatkan angka tersebut.

7. Industri Teknologi: Konversi Leads ke Pelanggan Berbayar

Kasus:

Sebuah perusahaan teknologi ingin mengetahui conversion rate dari leads yang dihasilkan menjadi pelanggan berbayar. Dalam satu bulan, perusahaan tersebut mendapatkan 2.000 leads dan berhasil mengonversi 100 di antaranya menjadi pelanggan berbayar.

Perhitungan:

Menggunakan rumus ketiga:

    \[ \text{Conversion Rate (CR)} = \left( \frac{\text{Conversions}}{\text{Leads}} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = \left( \frac{100}{2.000} \right) \times 100\% \] \[ \text{CR} = 5\% \]

Analisis:

Conversion rate sebesar 5% menunjukkan bahwa perusahaan teknologi tersebut berhasil mengonversi leads menjadi pelanggan berbayar dengan baik. Mereka bisa menganalisis proses penjualan untuk melihat apakah ada area yang bisa ditingkatkan untuk meningkatkan angka konversi lebih lanjut.

Baca Juga:  9 Ciri Peluang Usaha yang Baik dan Menguntungkan

Kesimpulan

Menghitung conversion rate adalah langkah penting untuk menilai keberhasilan kampanye pemasaran di berbagai industri. Dengan menggunakan rumus yang tepat, bisnis dapat mengukur efektivitas strategi mereka dan mencari cara untuk meningkatkannya. Dengan conversion rate yang tinggi, bisnis dapat mencapai tujuan pemasaran mereka dan meningkatkan profitabilitas. Implementasi strategi yang tepat dan analisis yang terus-menerus akan membantu bisnis dalam mencapai hasil yang optimal.

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

Info: Jika Anda memerlukan Jasa Freelancer Pembuatan Blog, Website, Toko Online, SEO, dan Digital Marketing, jangan ragu untuk hubungi Bloggerpi Digital lewat email di [email protected] atau hubungi kami lewat WA sekarang di sini!

Rijal Fahmi Mohamadi

Starting my career as a Software Engineer, I have now become a Digital Marketing enthusiast with core skills in SEO (Search Engine Optimization), writing, Search Engine Marketing (SEM), Social Media, and SEO Data Analysis. I enjoy working remotely, helping businesses grow and achieve profitability with my expertise. PS: Although Software Engineer is no longer my main profession, I can still code! I am proficient in PHP and am seriously learning Python for data analysis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *