Content planner dengan beberapa skil utamanya, memiliki tugas dan peran yang sangat penting dalam merencanakan dan mengelola konten di website atau platform media sosial. Mereka bertanggung jawab untuk membuat rencana konten, merancang kalender editorial, dan memastikan rencana konten berhasil dieksekusi dengan baik.
Sebagai seorang content planner, juga harus memiliki skill yang dibutuhkan, seperti berpikir kreatif, riset dan analisis, serta disiplin dan manajemen waktu. Dengan memiliki skill ini, seorang content planner dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Dalam dunia digital marketing yang semakin kompetitif, keberadaan posisi pekerjaan ini sangat penting untuk menjaga kualitas dan konsistensi konten yang diunggah. Dengan adanya content planner, perusahaan dapat memastikan bahwa konten yang dibuat dapat menarik perhatian audiens dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Key Takeaways
Apa Itu Content Planner atau Perencanaan Konten?
Sebagai salah satu profesi yang penting dalam dunia digital marketing, content planner memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak boleh dianggap remeh. Dalam menjalankan strategi content digital marketing, content planner bertanggung jawab untuk merencanakan konten yang akan diunggah di seluruh platform, baik itu website maupun media sosial.
Content planner bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan konten, seperti content strategist, content creator, content writer, copywriter, desainer grafis, dan admin media sosial. Mereka berperan sebagai perencana, sedangkan pihak lain bertugas untuk mengeksekusi rencana tersebut.
Meskipun seringkali dianggap sama, content planner dan content strategist sebenarnya memiliki peran yang berbeda. Content strategist bertugas untuk mengatur strategi konten digital yang akan diunggah agar dapat diterima oleh target audiens. Mereka juga bertanggung jawab dalam menentukan tone dan gaya bahasa dalam konten agar sesuai dengan brand image yang ingin disampaikan.
Sedangkan content planner, tugasnya lebih fokus pada perencanaan konten. Setelah content strategist merancang strategi konten, content planner akan membuat topik konten sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.
Mereka juga akan memilih jenis konten yang akan dibuat, seperti foto, video, carousel, atau mengadakan live di media sosial. Setelah itu, content planner akan menjadwalkan konten tersebut dalam kalender editorial.
Dalam menjalankan tugasnya, content planner harus memastikan bahwa konten diunggah tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Mereka juga harus memastikan bahwa cara penyampaian konten yang telah diunggah sudah sesuai dengan ekspektasi content strategist.
[ Baca Juga: Apakah Kecerdasan Buatan ( AI ) Chat GPT Bisa Menggantikan Konten Writer? ]
Apa Saja Tanggung Jawab Seorang Content Planner?
Sebagai seorang content planner, ada beberapa tugas dan tanggung jawab yang harus diemban.
Berikut adalah tiga tugas utama seorang content planner:
1. Membuat Rencana Konten Yang Komprehensif dan Terstruktur
Sebagai seorang content planner, tugas pertama yang harus diemban adalah membuat rencana konten yang komprehensif dan terstruktur. Rencana konten merupakan fondasi dari seluruh strategi pemasaran konten sebuah perusahaan atau merek. Dalam membuat rencana konten, seorang content planner harus mempertimbangkan beberapa hal penting.
Pertama-tama, mereka perlu memahami tujuan strategis perusahaan atau merek yang ingin dicapai melalui konten. Apakah tujuannya untuk meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan keterlibatan pelanggan, atau meningkatkan konversi penjualan. Dengan memahami tujuan ini, content planner dapat merancang rencana konten yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Selanjutnya, content planner harus melakukan riset pasar dan audiens untuk memahami kebutuhan dan preferensi target audiens. Ini melibatkan analisis tren industri, perilaku konsumen, dan preferensi konten yang paling efektif dalam menarik perhatian audiens target. Dengan pemahaman yang mendalam tentang audiens, content planner dapat membuat konten yang relevan dan menarik bagi mereka.
Rencana konten juga harus mencakup penentuan jenis konten yang akan dibuat, seperti artikel, video, infografis, atau konten interaktif lainnya. Setiap jenis konten memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan content planner harus memilih jenis konten yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan audiens.
Selain itu, dalam rencana konten, content planner juga harus memperhatikan momen-momen krusial atau acara-acara penting yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan konten yang relevan. Misalnya, peluncuran produk baru, perayaan hari besar, atau peristiwa industri yang signifikan. Dengan merencanakan konten untuk momen-momen tertentu, perusahaan dapat memaksimalkan dampak konten mereka dan meningkatkan keterlibatan audiens.
2. Merancang Kalender Editorial Yang Mendetail
Setelah rencana konten selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah merancang kalender editorial yang mengatur jadwal pembuatan, pengeditan, dan pengunggahan konten. Kalender editorial merupakan alat yang sangat penting dalam mengelola dan mengkoordinasikan semua aktivitas produksi konten.
Dalam merancang kalender editorial, content planner harus mempertimbangkan beberapa faktor kunci. Pertama-tama, mereka perlu menentukan frekuensi pengunggahan konten, baik itu harian, mingguan, atau bulanan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens. Selain itu, content planner juga harus memperhitungkan waktu yang tepat untuk mengunggah konten agar dapat mencapai audiens target pada waktu yang optimal.
Selanjutnya, dalam merancang kalender editorial, content planner harus memperhatikan diversifikasi konten. Artinya, mereka harus memastikan bahwa berbagai jenis konten dijadwalkan untuk diproduksi dan diunggah sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens. Misalnya, konten berupa artikel, video, infografis, dan konten interaktif lainnya harus didistribusikan secara merata untuk menjaga keberagaman dan keterlibatan audiens.
3. Memastikan Rencana Konten Berhasil Dieksekusi Dengan Sempurna
Tugas terakhir seorang content planner adalah memastikan bahwa rencana konten yang telah dibuat berhasil dieksekusi dengan baik. Ini melibatkan pengawasan dan pengelolaan seluruh proses produksi konten, mulai dari pra-produksi hingga pasca-produksi.
Pertama-tama, content planner harus memastikan bahwa semua tim terlibat dalam produksi konten, seperti penulis, desainer grafis, fotografer, dan editor, memiliki pemahaman yang jelas tentang rencana konten dan kalender editorial. Mereka juga harus memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki tanggung jawab yang jelas dan dipahami dengan baik.
Selanjutnya, content planner harus memonitor dan mengawasi setiap langkah dalam proses produksi konten untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai dengan jadwal dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Mereka harus siap untuk menangani setiap masalah atau hambatan yang mungkin muncul selama proses produksi konten dan mencari solusi yang tepat secara proaktif.
Terakhir, setelah konten selesai diproduksi dan diunggah, content planner harus melakukan evaluasi dan analisis kinerja konten untuk menilai keberhasilan rencana konten dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan di masa depan. Ini melibatkan pengumpulan dan analisis data tentang keterlibatan pengguna, jumlah tayangan, tingkat konversi, dan sebagainya, untuk memahami dampak konten terhadap audiens target.
Dengan memastikan bahwa rencana konten berhasil dieksekusi dengan baik, content planner dapat membantu perusahaan atau merek mencapai tujuan pemasaran konten mereka dan memperkuat hubungan dengan audiens target.
[ Baca Juga: Cara Riset Keyword YouTube Untuk Menaikkan Views dan Subscriber ]
Apa Saja Skill Wajib yang Dibutuhkan Seorang Content Planner?
Sebagai seorang content planner, ada beberapa skill yang harus dimiliki agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Berikut adalah tiga skill utama yang dibutuhkan seorang content planner:
1. Kemampuan Untuk Berpikir Kreatif
Kreativitas merupakan salah satu skill yang tidak bisa diabaikan dalam profesi sebagai content planner. Kemampuan untuk berpikir kreatif adalah fondasi utama dalam menciptakan konten yang menarik, memikat, dan membedakan merek dari pesaingnya. Seorang content planner perlu mampu menghasilkan ide-ide segar dan inovatif untuk konten-konten yang akan diproduksi.
Mengembangkan Ide Kreatif
Seorang content planner harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang dapat menginspirasi dan menarik perhatian audiens. Ini bisa berupa ide untuk konten video, artikel, infografis, atau kampanye pemasaran yang unik dan berbeda dari yang lain. Kemampuan ini membutuhkan imajinasi yang kuat dan kemampuan berpikir di luar kotak.
Memilih Gaya Penyampaian yang Menarik
Tidak hanya tentang ide, tetapi juga tentang cara konten disampaikan. Seorang content planner harus mampu memilih gaya penyampaian yang tepat untuk setiap jenis konten. Apakah itu gaya narasi yang ceria dan ramah, atau mungkin pendekatan yang lebih serius dan informatif. Kemampuan untuk memilih gaya yang sesuai dengan merek dan audiens adalah kunci untuk menciptakan konten yang efektif.
Inovasi dalam Desain dan Visual
Selain konten teks, konten visual seperti grafik, ilustrasi, dan video juga memainkan peran penting dalam strategi pemasaran konten. Seorang content planner perlu memiliki pengetahuan tentang desain grafis dan produksi video agar dapat menghasilkan konten visual yang menarik dan memikat. Kemampuan untuk berinovasi dalam desain dan visual adalah aset berharga dalam dunia konten digital yang kompetitif.
2. Skill Dalam Riset dan Analisis Data
Riset dan analisis merupakan pondasi dari strategi pemasaran konten yang efektif. Seorang content planner harus mampu menggunakan data dan informasi untuk memahami audiens, tren pasar, dan kebutuhan konten. Tanpa riset dan analisis yang baik, konten yang diproduksi mungkin tidak relevan atau tidak efektif dalam mencapai tujuan pemasaran.
Analisis Tren dan Minat Audiens
Seorang content planner harus aktif dalam melakukan riset tentang tren terkini dan minat audiens target. Ini melibatkan analisis terhadap data demografis, perilaku online, dan minat spesifik dari audiens yang dituju. Dengan pemahaman yang mendalam tentang audiens, content planner dapat menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.
Riset Persaingan dan Industri
Selain memahami audiens, seorang content planner juga perlu memahami persaingan dan tren industri yang ada. Ini melibatkan analisis terhadap konten yang diproduksi oleh pesaing, serta pemahaman tentang perubahan dan perkembangan dalam industri tertentu. Dengan mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pesaing dan tren apa yang sedang berlangsung dalam industri, content planner dapat mengidentifikasi peluang dan menyesuaikan strategi konten mereka secara efektif.
Memahami Data Analytics
Seorang content planner juga harus memiliki pemahaman yang kuat tentang data analytics. Mereka perlu mampu mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data tentang kinerja konten. Ini termasuk mengukur tingkat keterlibatan, jumlah tayangan, tingkat konversi, dan metrik lainnya untuk menilai efektivitas konten. Dengan memahami data analytics, content planner dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang strategi konten di masa depan.
3. Selalu Disiplin dan Memiliki Kemampuan Manajemen Waktu Yang Baik
Disiplin dan manajemen waktu adalah skill yang sangat penting bagi seorang content planner. Mereka harus mampu mengelola berbagai proyek konten secara efisien dan efektif, memastikan bahwa konten diproduksi dan diunggah tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Perencanaan dan Pengaturan Jadwal
Seorang content planner harus memiliki kemampuan untuk merencanakan dan mengatur jadwal dengan cermat. Mereka perlu membuat kalender editorial yang mengatur jadwal pembuatan, pengeditan, dan pengunggahan konten. Dengan memiliki jadwal yang terorganisir, content planner dapat memastikan bahwa semua proyek konten berjalan lancar dan tepat waktu.
Mengelola Prioritas
Dalam lingkungan kerja yang sibuk, seorang content planner seringkali dihadapkan pada banyak tugas dan proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas. Kemampuan untuk mengelola prioritas dengan baik adalah kunci untuk menjaga produktivitas dan memastikan bahwa tugas-tugas yang paling penting diselesaikan terlebih dahulu.
Contoh Aplikasi Yang Permudah Pekerjaan Content Planner: Panduan Praktis untuk Membuat Strategi Konten yang Efektif
Sebagai seorang profesional pemasaran atau content creator, penting untuk memiliki sebuah content plan yang terstruktur dan terukur untuk memandu langkah-langkah dalam mengembangkan dan mengelola konten. Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi contoh content plan dan platform-platform yang dapat digunakan untuk membuatnya.
1. HubSpot: Analisis dan Manajemen Konten yang Komprehensif
HubSpot merupakan salah satu platform pemasaran terkemuka yang tidak hanya menyediakan alat untuk membuat dan mendistribusikan konten, tetapi juga untuk menganalisis keberhasilan kampanye konten. Di HubSpot, Anda dapat mengakses berbagai template content plan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.
Fitur Utama HubSpot:
- Template content plan yang dapat disesuaikan
- Alat analisis konten untuk melacak kinerja kampanye
- Integrasi dengan alat pemasaran lainnya seperti email, SEO, dan media sosial
Dengan menggunakan HubSpot, Anda dapat membuat content plan yang detail, termasuk rencana konten bulanan atau tahunan, tujuan kampanye, metrik kinerja kunci (KPI), serta langkah-langkah untuk pengoptimalan konten.
2. HootSuite: Pengelolaan Konten Multi-Channel yang Efisien
HootSuite adalah platform manajemen media sosial yang memungkinkan Anda untuk mengatur dan mengelola konten di berbagai platform sosial dalam satu dashboard. Selain itu, HootSuite juga dapat digunakan untuk merencanakan dan mengatur konten secara terjadwal, memantau interaksi pengguna, dan menganalisis kinerja konten.
Fitur Utama HootSuite:
- Manajemen konten multi-channel (Twitter, LinkedIn, Facebook, dll.)
- Penjadwalan konten untuk posting otomatis
- Analisis kinerja konten sosial dengan laporan terinci
Dengan HootSuite, Anda dapat merencanakan dan mengatur konten untuk berbagai platform sosial seperti Twitter, LinkedIn, Facebook, dan lainnya. Anda dapat membuat kalender editorial yang mencakup jadwal posting, jenis konten, dan tautan ke konten yang akan dibagikan.
Menggunakan Contoh Content Plan untuk Bisnis Anda
Setelah menemukan contoh content plan dan memilih platform yang sesuai dengan kebutuhan Anda, langkah berikutnya adalah mengadaptasi template tersebut sesuai dengan tujuan dan strategi bisnis Anda. Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan contoh content plan:
1. Pilih Template yang Sesuai: Unduh atau akses template content plan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda dari platform seperti HubSpot atau HootSuite.
2. Sesuaikan dengan Tujuan Bisnis Anda: Sesuaikan template dengan tujuan pemasaran dan komunikasi bisnis Anda. Tentukan jenis konten yang ingin Anda buat, frekuensi posting, dan target audiens.
3. Buat Rencana Konten Detail: Buat rencana konten yang detail untuk periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Tetapkan topik, format konten, tanggal posting, dan metrik kinerja kunci (KPI) yang ingin Anda lacak.
4. Tentukan Strategi Distribusi Konten: Tentukan strategi distribusi konten Anda, termasuk platform yang akan digunakan, jadwal posting, dan cara promosi konten.
5. Pantau dan Evaluasi Kinerja Konten: Gunakan alat analisis yang disediakan oleh platform Anda untuk melacak dan mengevaluasi kinerja konten Anda. Tinjau metrik seperti jumlah tayangan, klik, interaksi, dan konversi untuk memahami apakah konten Anda efektif atau perlu disesuaikan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan menggunakan contoh content plan yang tepat, Anda dapat mengembangkan strategi konten yang efektif untuk bisnis Anda dan mencapai tujuan pemasaran Anda dengan lebih efisien.
Panduan Lengkap Membuat Content Plan yang Efektif
Membuat content plan merupakan langkah penting dalam strategi pemasaran digital seorang content planner.
Hal ini memastikan bahwa konten yang diproduksi tidak hanya berkualitas, tetapi juga relevan dengan target audiens dan tujuan bisnis Anda.
Dalam panduan ini, kita akan membahas secara detail cara membuat content plan yang baik dan benar, mulai dari menentukan tujuan hingga melakukan evaluasi secara berkala.
1. Tentukan Tujuan Pembuatan Konten
Sebelum Anda mulai membuat konten, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan dari pembuatan konten tersebut. Tujuan ini akan menjadi panduan dalam merancang strategi konten yang efektif. Beberapa tujuan umum pembuatan konten antara lain:
- Berbagi informasi: Memberikan informasi yang berguna dan relevan kepada audiens.
- Edukasi produk: Mengenalkan produk atau layanan kepada audiens serta menjelaskan manfaatnya.
- Mendorong transaksi: Membujuk audiens untuk melakukan pembelian produk atau layanan.
Setiap tujuan memerlukan pendekatan dan strategi konten yang berbeda. Misalnya, konten yang dibuat untuk mendorong transaksi akan lebih fokus pada keunggulan produk dan penawaran khusus, sementara konten edukasi produk akan lebih fokus pada menjelaskan fitur dan manfaat produk kepada audiens.
2. Pilih Platform yang Akan Digunakan
Setelah menentukan tujuan konten, langkah selanjutnya adalah memilih platform yang akan digunakan untuk mempublikasikan konten. Setiap platform memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda, sehingga konten yang diproduksi perlu disesuaikan dengan platform yang dipilih.
Contoh platform yang dapat digunakan untuk publikasi konten antara lain:
- Website: Artikel, blog post, dan konten visual seperti infografis.
- Media sosial: Foto, video, dan teks pendek untuk platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter.
- Email: Konten promosi, newsletter, dan pembaruan produk untuk pelanggan.
Pemilihan platform yang tepat akan membantu konten Anda mencapai target audiens dengan lebih efektif dan efisien.
3. Buat dan Kumpulkan Database Pelanggan
Untuk membuat konten yang relevan dan menarik bagi audiens, Anda perlu mengumpulkan informasi tentang mereka. Membuat user persona dan mengumpulkan data pelanggan adalah langkah penting dalam proses ini.
Anda dapat mengumpulkan data pelanggan melalui berbagai cara, seperti:
- Pendaftaran email dan langganan newsletter.
- Interaksi dengan pelanggan melalui media sosial.
- Survei dan kuesioner untuk menggali preferensi dan kebutuhan pelanggan.
Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk membuat konten yang lebih personal dan sesuai dengan minat serta kebutuhan audiens. Hal ini akan meningkatkan efektivitas kampanye konten Anda dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
4. Buat Rencana Konten Detail
Setelah Anda memiliki pemahaman yang baik tentang tujuan konten, platform yang akan digunakan, dan audiens target, langkah berikutnya adalah membuat rencana konten yang detail. Rencana konten ini harus mencakup:
- Jenis konten: Tentukan jenis konten yang akan diproduksi, seperti artikel, video, infografis, atau posting media sosial.
- Topik konten: Tentukan topik yang relevan dengan audiens dan tujuan bisnis Anda.
- Jadwal publikasi: Tetapkan jadwal publikasi konten untuk setiap platform yang dipilih.
- Metrik kinerja: Tentukan metrik kinerja kunci (KPI) yang akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan kampanye konten Anda, seperti jumlah tayangan, klik, dan konversi.
Rencana konten yang detail akan membantu Anda mengatur dan melacak produksi konten dengan lebih efisien, serta memastikan bahwa konten yang diproduksi sesuai dengan strategi dan tujuan bisnis Anda.
5. Lakukan Evaluasi Secara Berkala
Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, adalah melakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja konten Anda. Tinjau metrik kinerja konten yang telah ditetapkan dan evaluasi apakah konten yang diproduksi telah mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jika ada yang perlu diperbaiki atau disesuaikan, jadikan hasil evaluasi sebagai masukan untuk meningkatkan strategi konten Anda di masa mendatang. Proses evaluasi yang teratur akan membantu Anda memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak dalam kampanye konten Anda, serta meningkatkan efektivitas konten Anda secara keseluruhan.
Seperti Apa Contoh Content Planner Job Description?
Job description untuk seorang content planner biasanya mencakup serangkaian tugas, tanggung jawab, kualifikasi, dan keterampilan yang diharapkan dari kandidat yang akan mengisi peran tersebut. Berikut adalah contoh job description untuk seorang content planner:
Job Description: Content Planner
Deskripsi Pekerjaan: Sebagai seorang content planner, Anda akan bertanggung jawab untuk merencanakan, mengembangkan, dan mengelola strategi konten yang efektif untuk memenuhi tujuan pemasaran dan komunikasi merek. Anda akan bekerja sama dengan tim pemasaran, desain, dan kreatif untuk menciptakan konten yang menarik, relevan, dan bermakna bagi audiens target.
Tugas dan Tanggung Jawab:
- Membuat Rencana Konten: Mengembangkan rencana konten yang komprehensif berdasarkan riset pasar, tren industri, dan analisis audiens untuk memenuhi tujuan bisnis dan pemasaran.
- Merancang Kalender Editorial: Merancang dan mengelola kalender editorial untuk mengatur jadwal pembuatan, pengeditan, dan pengunggahan konten sesuai dengan strategi pemasaran yang ditetapkan.
- Mengembangkan Ide Konten: Menciptakan ide-ide konten kreatif dan inovatif yang sesuai dengan merek dan audiens target, serta berkolaborasi dengan tim kreatif untuk mewujudkan ide tersebut.
- Mengelola Produksi Konten: Mengkoordinasikan produksi konten, termasuk penulisan teks, desain grafis, produksi video, dan konten visual lainnya, untuk memastikan kualitas dan konsistensi konten.
- Analisis Kinerja Konten: Melakukan analisis reguler terhadap kinerja konten menggunakan data analytics untuk mengukur efektivitas kampanye konten dan membuat rekomendasi perbaikan.
- Pengembangan Konten Multi-Channel: Mengelola distribusi konten melalui berbagai saluran seperti situs web, media sosial, email, dan platform digital lainnya untuk memaksimalkan jangkauan dan keterlibatan audiens.
- Kolaborasi Tim: Berkolaborasi dengan tim internal, termasuk tim pemasaran, desain, dan kreatif, serta mitra eksternal seperti agensi pemasaran dan vendor konten, untuk menghasilkan konten yang efektif dan berkualitas.
- Tetap Terkini dengan Tren: Mengikuti perkembangan terbaru dalam industri pemasaran konten dan teknologi digital, serta menerapkan praktik terbaik dan inovasi untuk meningkatkan strategi konten.
Kualifikasi:
- Gelar sarjana dalam bidang pemasaran, komunikasi, jurnalisme, atau bidang terkait.
- Pengalaman kerja sebelumnya di bidang pemasaran konten, jurnalistik, atau komunikasi digital.
- Kemampuan menulis dan komunikasi yang sangat baik.
- Keterampilan analitis dan pemahaman yang kuat tentang data analytics.
- Keahlian dalam mengelola proyek dan mematuhi deadline.
- Kreatif, inovatif, dan mampu berpikir strategis.
- Kemampuan untuk bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan berbagai fungsi departemen.
- Pengetahuan tentang SEO, SEM, dan praktik pemasaran digital lainnya adalah nilai tambah.
- Kemampuan desain grafis atau pengalaman dalam produksi video adalah keuntungan tambahan.
Kesimpulan: Sebagai seorang content planner, Anda akan menjadi penggerak utama di balik strategi konten dan komunikasi merek. Dengan kreativitas, analisis yang kuat, dan keterampilan manajemen proyek yang baik, Anda akan berperan dalam menciptakan konten yang efektif dan menghasilkan dampak positif bagi pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.