Ketika pertama kali Chat GPT viral, dan setelah mencoba pertama kali, pertanyaan seperti “Apakah Kecerdasan Buatan ( AI ) Bisa Menggantikan Pekerjaan Konten Writer?” langsung muncul di kepala saya.

Nah, sebagai data enthusiast, tentu untuk menjawab pertanyaan ini saya langsung melakukan riset kecil kecilan saja.

Karena pertanyaan ini akan susah terjawab kalau saya tidak mencobanya sendiri.

Harusnya saya menulis hasil riset ini sebulanan yang lalu.

Namun karena banyak kerjaan plus saya banyak kesana kemari, jadi terpaksa harus ditunda sekalian saya ingin mendapatkan range data yang lebih lama.

Apa Yang Ingin Saya Temukan Dari Riset Dengan AI Chat GPT ini?

Ultimate goalnya tentu saya ingin menjawab rasa penasaran saya dengan pertanyaan “Apakah Kecerdasan Buatan ( AI ) Bisa Menggantikan Pekerjaan Konten Writer?”.

Namun diluar itu ada beberapa pertanyan lagi yang juga ingin saya dapatkan jawabannya seperti:

  • Seberapa bagus hasil konten / tulisan yang dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan ( AI ) Chat GPT?
  • Seberapa natural tulisan yang dibuat dengan kecerdasan buatan ( AI ) Chat GPT jika sumber data belum terlalu banyak?
  • Apakah hasil tulisan yang dibuat dengan kecerdasan buatan ( AI ) Chat GPT bisa diindex google?
  • Seberapa bagus performa hasil tulisan Chat GPT dalam SERP ( Search Engine Result Page )?
  • Bagaimana efek jangka panjang tulisna yang dibuat dengan kecerdasan buatan ( AI ) Chat GPT terhadap peringkat di SERP?

Batasan Riset Dan Metodologi Yang Digunakan

Pertama website seperti apa yang saya gunakan untuk riset?

Saya Menggunakan Website Niche Travel

Sebagai penulis spesialisasi niche travel, saya ingin membuktikan apakah nantinya penggunaan kecerdasan buatan ( AI ) Chat GPT ini bisa mempercepat pembuatan artikel, atau bahkan bisa menggantikan saya di kemudian hari.

Tentu saja kalau ternyata jawabannya kecerdasan buatan ( AI ) Chat GPT atau yang lainnya ini bisa menggantikan saya, saya bakal siap siap cari pekerjaan lain mulai dari sekarang.

Saya Membuat Konten Baru, Juga Update Dan Optimasi Konten Lama

Hal ini saya lakukan untuk menjawab seberapa jauh performa jika kecerdasan buatan ( AI ) Chat GPT dimanfaatkan untuk membuat konten baru, dan untuk optimasi konten.

Tentu saja untuk pembuatan konten baru, 90% pembuatan akan dilakukan oleh Chat GPT.

Konten baru kebanyakan saya buat dengan rewrite total thin content yang hanya berisi foto atau video saja namun memiliki potensi keywords volume yang bagus.

Lalu untuk aset foto saya memanfaatkan koleksi foto traveling pribadi, dan foto dari stock photo berbayar yang biasa saya gunakan.

Sisanya adalah pekerjaan saya sebagai manusia yang sementara belum bisa digantikan dengan robot yang mencakup beberapa hal seperti:

  • Memberikan perintah sederhana kepada Chat GPT untuk membuat artikel sesuai rencana.
  • Fact check, dan cross check jika tulisan membuat konten berisi data seperti data tahun, data luas daerah dan semacamnya.
  • Editing dan memberikan sedikit personal touch agar bisa lebih humanis jika ternyata hasil artikel buatan AI terlalu kaku atau terjadi pengulangan untuk menghindari deteksi dari Google.
  • Analysis dan improving artikel yang ditulis AI, terutama untuk pekerjaan optimasi artikel.

Saya Memulai Riset Membuat Konten Dengan Bantuan Kecerdasan Buatan Di Awal Bulan Desember Tahun 2022

Langsung saya eksekusi risetnya setelah Chat GPT ( https://chat.openai.com/ ) menjadi sangat viral di beberapa media sosial dari awal Desember tahun 2022 sampai saya mulai sibuk di tengah Januari tahun 2023.

Workflow Yang Saya Gunakan Untuk Riset Dengan Kecerdasan Buatan ( AI ) Chat GPT

Ada dua workflow atau alur kerja yang berbeda dalam riset ini:

Workflow Untuk Pembuatan Konten Baru

Untuk pembuatan konten baru dengan bantuan AI Chat GPT, workflow yang sering saya gunakan adalah sebagai berikut:

  1. Cari ide topik dibantu dengan AI Chat GPT. Misal, “Berikan topik tulisan tentang tempat wisata di X”.
  2. Cari topik / keywords yang optimal dari sisi volume, kecocokan user intent ( Menggunakan skill set saya dalam hal keywords research dan analysis sebagai SEO Content Strategist / Specialist )
  3. Buat kerangka utama tulisan, membagi topik utama ke beberapa sub-topik ( Skill set saya sebagai Content Writer dan Content Editor berpengalaman banyak digunakan disini )
  4. Memberikan perintah sederhana kepada AI seperti “Buat artikel tentang X”, “Buat artikel tentang topik Y”, “Buat tulisan tentang XYZ”
  5. Fact check dan cross cek data dari tulisan yang dibuat oleh AI Chat GPT jika misalnya tulisan terdapat keterangan tahun, tempat, luas daerah atau semacamnya.
  6. Monitoring dan analisis statistik traffic di Google Analytics dan Google Search Console yang saya visualisasikan di Google Data Studio ( Looker Studio ). Ini bisa dibilang pekerjaan BAU ( Business As Usual ), yang akan terus berlanjut setiap hari meski riset ini sudah selesai. ( Pada bagian ini skill set saya sebagai SEO Analyst banyak digunakan, untuk improvement potensial keywords / topik yang bisa ditambahkan di masa depan. Selain itu skill set sebagai Data Analyst pemula juga bisa bermanfaat untuk pembuatan dashboard di Google Data Studio ( Looker Studio ) )
Baca Juga:  Apa Itu Personal Branding, Manfaat Dan Cara Membangunnya?

Workflow Untuk Optimasi Konten

Untuk optimasi konten lama dengan bantuan AI Chat GPT, workflow yang sering saya gunakan adalah sebagai berikut:

  1. Konten dan keywords gap analysis vs kompetitor di SERP untuk menemukan potensi keywords atau topik yang bisa dioptiasi dibandingkan dengan kompetitor di SERP ( Skill set sebagai SEO Analyst akan sangat berguna disini )
  2. Buat konten tambahan sesuai dengan hasil analisis konten dan keywords gap dengan bantuan AI Chat GPT.
  3. Memberikan perintah sederhana kepada AI seperti “Buat artikel tentang X”, “Buat artikel tentang topik Y”, “Buat tulisan tentang XYZ”
  4. Fact check dan cross cek data dari tulisan yang dibuat oleh AI Chat GPT jika misalnya tulisan terdapat keterangan tahun, tempat, luas daerah atau semacamnya.
  5. Monitoring dan analisis statistik traffic di Google Analytics dan Google Search Console yang saya visualisasikan di Google Data Studio ( Looker Studio ). Ini bisa dibilang BAU, yang akan terus berlanjut setiap hari meski riset ini sudah selesai. ( Pada bagian ini skill set saya sebagai SEO Analyst banyak digunakan, untuk improvement potensial keywords / topik yang bisa ditambahkan di masa depan. Selain itu skill set sebagai Data Analyst pemula juga bisa bermanfaat untuk pembuatan dashboard di Google Data Studio ( Looker Studio ) )

Kurang lebih workflow sama dengan pembuatan konten baru, hanya berbeda di bagian analisis konten dan keywords gap VS kompetitor di SERP saja.

Yang Saya Ukur Dari Riset Kecil Kecilan Dengan Kecerdasan Buatan ( AI ) Chat GPT Dan Bagaimana Hasilnya

Sampai ketika saya membuat tulisan ini, baru terpikirkan 4 hal utama yang ingin saya ukur dan seperti apa jawabannya seperti ini:

  1. Akurasi data bagaimana?
  2. Hasil tulisan apakah natural meskipun saya hanya menggunakan perintah yang sederhana saja.
  3. Apakah bisa lolos dan terindex Google di SERP?
  4. Apakah metode ini bisa berhasil untuk strategi jangka panjang?

Mungkin kedepannya tulisan ini bisa saya update lagi semisal saya menemukan pertanyaan atau hal yang baru.

Mengingat AI Chat GPT ini masih tergolong baru, dan dari informasi terakhir yang saya dapatkan mereka baru belajar dengan data terakhir tahun 2021 saja ( waktu saya lakukan riset ini belum update ).

Akurasi Data Bagaimana?

Akurasi data yang terdapat di dalam artikel yang dibuat kecerdasan buatan AI Chat GPT ini memang belum terlalu akurat.

Sering kali saya harus cross check ke sumber resmi jika artikel yang dibuat oleh Chat GPT terdapat data tahun, luas daerah, jarak lokasi, atau yang terkait dengan peristiwa sejarah.

Jadi, kalau kamu membuat artikel yang hasilnya terdapat data dan fakta, sebaiknya dicek lagi karena masih sering salah.

Namun terakhir saya sempat baca kalau akurasi dari kecerdasan buatan AI Chat GPT akan ditingkatkan.

Namun sayangnya saya belum verifikasi lagi sampai penulisan artikel ini karena sedang banyak pekerjaan lain.

Hasil Tulisan Apakah Natural?

Secara umum, tulisan yang dibuat oleh kecerdasan buatan AI Chat GPT ini sangat natural.

Untuk beberapa topik bahkan saya tidak bisa membedakan apakah tulisan tersebut dibuat robot atau manusia.

Atau jangan jangan di belakang Chat GPT ini sebenarnya manusia yang menulis secara manual? Tentu saja pasti bukan ya.

Namun perlu dicatat, untuk topik tulisan yang datanya belum banyak ada di Internet, masih terjadi pengulangan kata.

Terutama jika sumbernya hanya terdapat di dalam Bahasa Indonesia.

Saya tebak, robot dari Chat GPT ini belum punya banyak sumber dalam bahasa indonesia untuk digunakan sebagai sumber data belajar.

Sebagai contoh, misal saya memberikan perintah untuk menulis tentang “wisata pantai semeti” atau “wisata pantai cemara”.

Kadang masih sering terjadi pengulangan dengan pola penulisan yang sangat mirip seperti hasil tangkapan layar di bawah ini, terutama yang ada di dalam kotak merah.

Artikel pantai semeti generated by chat gpt
Artikel pantai cemara generated by chat gpt.

Pengulangan dalam topik artikel yang berbeda ini tentu akan berbahaya dalam jangka panjang.

Apalagi setelah update terbaru algoritma google Helpfull Content.

Untuk mengatasinya, bisa dibuat dulu kerangka artikel yang unik, atau bisa juga dengan editing yang cukup heavy setelah artikel dibuat oleh Chat GPT.

Namun menurut saya, semakin lama nanti AI akan semakin pintar, jadi di masa depan, pola pengulangan artikel seperti ini akan semakin berkurang.

Untuk konten yang sumber data dalam Bahasa Inggris melimpah, artikel yang dibuat sangat akurat, dan minim sekali terjadi pengulangan.

Apakah Bisa Ter-Index Di SERP?

Tentu saja bisa, karena meskipun ada pengulangan seperti yang sudah saya sebutkan diatas, artikel yang dibuat oleh Chat GPT ini terhitung unik.

Karena unik, pasti bisa terindex di Google SERP atau mesin pencari yang lainnya.

Baca Juga:  Tutorial Cara Cek Proxy Di PC atau Komputer

Namun tentu saja, untuk performa yang maksimal, sepertinya memang tetap harus ada campur tangan manusia.

Minimal, perintah yang diberikan oleh operator AI Chat GPT harus spesifik.

Lalu ada juga tahap editing yang perlu editor berpengalaman.

Kalau dilakukan dengan benar, minimal seperti workflow yang saya bagikan diatas, performa artikel akan cukup bagus.

Sebagai contoh, dibawah adalah statistik data Google Search Console beberapa artikel yang dibuat dengan AI Chat GPT.

Artikel yang dibuat dengan AI Chat GPT bisa terindex dan memiliki performa yang cukup bagus.

Dari tangkapan layar diatas, akuisisi keywords naik sampai 895 persen, Impression naik 780 persen sejak saya memulai riset ini.

Tentu saja, untuk hasil yang terbaik, setelah ini akan tetap perlu campur tangan saya sebagai manusia lewat optimasi konten lebih lanjut.

Bisa Digunakan Untuk Strategi SEO Content Jangka Panjang?

Bisa iya, bisa tidak. Pertama, tergantung apakah setelah ini Google Implementasi algoritma baru untuk deteksi konten yang dibuat dengan bantuan AI atau kecerdasan buatan.

Seperti biasanya, sejak dulu memang dunia Search Engine Optimization itu kan memang dinamis.

Jadi sangat mungkin terjadi, yang “works” dilakukan sekarang, menjadi tidak berguna di masa depan.

Seperti kalau jaman dulu keywords stuffing mungkin berhasil, namun sekarang tidak lagi.

Namun tentu saja, untuk mitigasi hal ini skill set sebagai SEO Content Strategist akan sangat berguna.

Minimal untuk menghadapi Google updates dan monitoring konten gap dengan kompetitor.

Karena pastinya, bekerja pada bidang SEO itu harus selalu siap sedia dengan perubahan dan volatilitas algoritma mesin pencari.

Statistik Hasil Optimasi Konten Dengan Bantuan Chat GPT Dan Sedikit Analisa

Lalu seperti apa hasil optimasi konten dengan bantuan AI Chat GPT? Kira-kira seperti ini ya:

Recently optimized as new content Google Analytics Data.

Penjelasan singkat mengenai tangkapan layar diatas ( Data Google Analytics hasil optimasi konten yang digunakan adalah data bulan Januari 2023 Vs Desember 2022 karena sama-sama 31 hari ) :

  • Hanya score card MTD yang merah, alias minus karena itu adalah data Februari tahun 2023, dibanding dengan data Januari tahun 2022. Selain itu hari di bulan februari hanya 28, jadi traffic bulan februari sudah pasti lebih rendah dari bulan januari.
  • Dari data Januari 2023 Vs Desember 2022 Terjadi peningkatan engagement pembaca terlihat dari Avg. Session Duration yang naik 13% dan Avg. Time On Page naik 17.2%. Dari sini bisa diambil kesimpulan, kalau optimasi konten dengan bantuan AI Chat GPT bisa meningkatkan kualitas konten dan bisa meningkatkan engagement.
  • Dari data Januari 2023 Vs Desember 2022, terlihat traffic naik 97.4%
Recently optimized as new content Google Search Console Data
Recently optimized as new content Google Search Console Data.

Penjelasan singkat mengenai tangkapan layar diatas ( Data Google Search Console hasil optimasi konten yang digunakan adalah data bulan Januari 2023 Vs Desember 2022 karena sama sama 31 hari ) :

  • Overall, performance secara organik sangat bagus, yang merah hanya Average Position -26%. Namun minus dalam Average Position ini malah bagus, karena itu artinya posisi semakin mengecil, dan mendekati ranking 1.
  • Dari data Januari 2023 Vs Desember 2022, traffic organik dari Google terlihat naik karena mendapatkan URL Clicks naik 42.8%, dan Impression juga naik 14.2%.
Recently optimized as new content Google Search Console Data.

Grafik diatas memperlihatkan perkembangan traffic setiap bulan di tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022.

Grafik yang pertama memperlihatkan perkembangan traffic yang signifikan mulai dari Desember tahun 2022 hingga Januari tahun 2023.

Ini terjadi setelah saya melakukan optimasi konten dengan bantuan Chat GPT dari awal desember tahun 2022.

Secara Year On Year, juga terlihat peningkatan yang tajam pada traffic pada data Google Analytics.

Sementara grafik no 2 adalah perbandingan traffic di Google Search Console di bulan Januari tahun 2023 ( warna biru tebal ) Vs bulan Desember tahun 2022 ( biru Tipis ).

Grafik cenderung naik di akhir bulan Desember 2022 karena memang menjelang liburan.

Meskipun di akhir bulan Januari 2023 lebih rendah dibandingkan dengan Desember tahun 2022, penurunannya tidak terlalu signifikan.

Itu artinya, konten hasil optimasi dengan bantuan AI Chat GPT memberikan dampak yang cukup bagus, paling tidak untuk saat ini.

BONUS! Dibawah ini adalah grafik dari Ahrefs yang menunjukkan seberapa menariknya hasil optimasi dengan bantuan AI, digabungkan dengan kemampuan analisa konten dan keywords gap yang tepat.

Pergerakan Average Position, Share of Voice yang terlihat pada gambar diatas sangat signifikan hanya beberapa hari setelah artikel dioptimasi dengan bantuan AI Chat GPT ( Lihat yang kotak merah di atas ).

Statistik Hasil Pembuatan Konten Baru Dengan Bantuan Chat GPT Dan Sedikit Analisa

Seperti apa hasil pembuatan konten dengan porsi sekitar 90% adalah bantuan AI Chat GPT? Kira-kira seperti ini ya:

AI Assisted New Content Table Google Analytics Data.

Penjelasan singkat mengenai tangkapan layar diatas ( Data Google Analytics hasil pembuatan konten baru yang digunakan adalah data bulan Januari 2023 Vs Desember 2022 karena sama sama 31 hari ) :

  • Dari data Januari 2023 Vs Desember 2022 Terjadi peningkatan engagement pembaca terlihat dari Avg. Session Duration yang naik 8.1% dan Avg. Time On Page naik 38.2%. Dari sini bisa diambil kesimpulan, kalau optimasi konten dengan bantuan AI Chat GPT bisa meningkatkan kualitas konten dan bisa meningkatkan engagement.
  • Dari data Januari 2023 Vs Desember 2022, terlihat traffic naik 39.7%
  • Kenaikan traffic konten baru mungkin tidak terlalu signifikan, bisa jadi ada faktor SEO teknis seperti kekuatan external linkback ataupun faktor lain yang tidak bisa saya kontrol dalam waktu singkat. Namun kenaikan yang cukup signifikan di dalam Avg. Time On Page cukup membuktikan kalau konten yang dibuat oleh AI Chat GPT cukup manusiawi, sehingga bisa dinikmati pembaca.
Baca Juga:  Cara Dapat Uang Dari Blog Itu Gimana Sih?
AI Assisted New Content Keywords Table Google Search Console Data.

Penjelasan singkat mengenai tangkapan layar diatas ( Data Google Search Console hasil pembuatan konten baru yang digunakan adalah data bulan Januari 2023 Vs Desember 2022 karena sama sama 31 hari ) :

  • Overall, performance secara organik sangat bagus, yang merah hanya Average Position -50.9%. Namun minus dalam Average Position ini malah bagus, karena itu artinya posisi semakin mengecil, dan mendekati ranking 1.
  • Dari data Januari 2023 Vs Desember 2022, traffic organik dari Google terlihat naik karena mendapatkan URL Clicks naik 114.5%, dan Impression juga naik 5.8%. Impression naik tipis mungkin karena akuisisi kata kunci berjalan cukup lambat. Yang mungkin terjadi adalah, fluktuasi pada jumlah akuisisi keywords, dimana ada keywords yang kurang relevan menghilang dari konten baru seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini, pada kolom Query.
AI Assisted New Content Content Table Google Search Console Data.

Nah, sekarang bagaimana grafik perkembangan traffic konten baru yang dibuat dengan bantuan AI Chat GPT?

Penjelasan singkat mengenai tangkapan layar diatas ( Data Google Analytics dan Google Search Console hasil pembuatan konten baru yang digunakan adalah data bulan Januari 2023 Vs Desember 2022 karena sama sama 31 hari ) :

  • Score card memperlihatkan semua angka yang positif, kecuali ranking dimana semakin kecil akan ditunjukkan dengan warna merah. Namun merah disini artinya posisi semakin bagus.
  • Beberapa konten baru adalah rewrite total dari existing thin content yang isinya hanya gambar atau video, jadi beberapa konten sudah memiliki traffic internal, terlihat dari data bulanan Users Google Analytics pada grafik pertama. Terlihat juga penambahan Users Google Analytics yang sangat signifikan setelah diisi dengan konten baru yang dibuat dengan bantuan AI Chat GPT.
  • Pada grafik kedua ( tengah ), warna biru tipis adalah traffic bulan Desember 2022. Traffic terlihat masih kecil ketika konten baru dibuat dengan bantuan AI Chat GPT ( Pada rentang tanggal 1 Des 2022 – 5 Des 2022 ). Namun perlahan tapi pasti naik mulai dari tanggal 9 Desember 2022, sampai terlihat stabil di bulan Januari 2023.
  • Pada grafik yang terakhir, terlihat fluktuasi ranking pada kotak merah. Asumsi saya, disini Google mulai melakukan processing dan perhitungan ranking, memilih keywords apa saja yang bisa bertahan pada konten baru tersebut hingga kemudian stabil kembali ketika sudah optimal. Timeline data yang lumayan flat diantara kotak merah adalah ketika saya tidak ada waktu untuk membuat konten baru, jadi sepertinya Google tidak melakukan kalkulasi ranking untuk keywords pada tiap artikel pada rentang waktu tersebut.

Kesimpulan

Nah, dengan beberapa data pendukung diatas, mulai terjawab sudah pertanyaan utamanya.

“Apakah Kecerdasan Buatan ( AI ) Bisa Menggantikan Pekerjaan Konten Writer?”

Sudah jelas, jawabannya untuk sekarang ini TIDAK.

Minimal untuk 5-10 tahun kedepan, penulis masih bisa jadi operator AI yang handal.

Menurut saya, operator AI yang handal haruslah memiliki kemampuan analisis yang bagus, jeli dan tentu saja terbiasa berpikir kritis.

Lebih baik lagi jika operator AI tersebut memiliki basic skill SEO Specialist dan Editor.

Namun yang menarik dari data diatas, kualitas konten yang dibuat AI bisa dibilang sangat bagus.

Ini artinya, ada kemungkinan pengurangan man power atau jumlah tenaga kerja untuk membuat satu konten. Saya sendiri merasakan hal ini.

“Apakah Kecerdasan Buatan ( AI ) Bisa Mempercepat Pekerjaan Konten Writer Dalam Menulis Konten Baru Dan Optimasi Konten Lama?”

Jawabannya adalah IYA!

Kalau biasanya dalam waktu 2-4 jam saya bisa membuat 1-2 konten sehari , dengan bantuan Chat GPT saya bisa membuat 4-5 konten.

Dihitung secara kasar, itu berarti peningkatan produktivitas hingga 100% lho!

Sangat terasa sekali perbedaannya. Dan semua itu saya buat dengan Chat GPT versi gratis.

Tentu saja ini adalah penghematan yang cukup signifikan.

Anggap saja harga per konten yang memiliki kualitas setara dengan hasil tulisan Chat GPT adalah IDR 50.000.

Untuk 5 konten per hari berarti IDR 250.000, dalam sebulan ( 30 hari ) berarti saya bisa berhemat IDR 7.500.000.

Sebuah angka penghematan yang cukup besar untuk blogger modal minim seperti saya.

Kalaupun saya menggunakan versi Chat GPT yang berbayar, saya masih bisa berhemat banyak.

Terakhir saya tahu, harga berlangganan Chat GPT adalah US$20 atau sekitar Rp297 ribu.

Itu artinya saya masih bisa berhemat IDR 7.200.000 untuk belanja konten.

Nah, menurut kamu bagaimana? Apakah setelah ini pekerjaan penulis atau konten writer akan terancam oleh kecerdasan buatan?

Diskusi di kolom komentar yuk!

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

Info: Jika Anda memerlukan Jasa Freelancer Pembuatan Blog, Website, Toko Online, SEO, dan Digital Marketing, jangan ragu untuk hubungi Bloggerpi Digital lewat email di [email protected] atau hubungi kami lewat WA sekarang di sini!

Rijal Fahmi Mohamadi

Starting my career as a Software Engineer, I have now become a Digital Marketing enthusiast with core skills in SEO (Search Engine Optimization), writing, Search Engine Marketing (SEM), Social Media, and SEO Data Analysis. I enjoy working remotely, helping businesses grow and achieve profitability with my expertise. PS: Although Software Engineer is no longer my main profession, I can still code! I am proficient in PHP and am seriously learning Python for data analysis.

2 comments on “Apakah Kecerdasan Buatan ( AI ) Chat GPT Bisa Menggantikan Konten Writer? ( Sebuah Penelitian Iseng )

  1. Menurut saya, kalau fact checks masih manual, mending nulis sendiri deh. Sama aja capeknya.

    Tapi bisa juga sih manfaatin AI untuk bikin konten media lain. Tulisannya AI dipakai untuk bikin konten video atau podcast, misalnya.

    1. Capeknya memang sama, tapi kecepatan pembuatannya berbeda. Minimal kita hanya berperan sebagai editor. Tapi semacam ide menarik, memanfaatkan Ai buat bikin scrip konten video atau podcast. Nanti mau dicoba deh 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *