Google E-E-A-T adalah konsep yang penting dari Google dalam menilai kualitas konten di internet. Dengan memahami pentingnya pengalaman langsung, keahlian, kewenangan, dan kepercayaan, pembuat konten dapat meningkatkan kualitas konten mereka dan mendapatkan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian Google. Dengan menerapkan prinsip-prinsip E-E-A-T dalam pembuatan konten, kita dapat memastikan bahwa informasi yang disajikan kepada pengguna adalah akurat, berharga, dan dapat dipercaya.

Apa itu Google E-E-A-T?

Google E-E-A-T merupakan singkatan dari Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness.

Ini adalah konsep yang digunakan oleh Google dalam menilai kualitas konten yang ada di internet.

Meskipun E-E-A-T bukanlah faktor peringkat langsung dalam algoritma pencarian Google, namun menjadi komponen penting dalam Panduan Penilai Kualitas Pencarian Google atau Google’s Search Quality Rater Guidelines yang bisa di baca di sini.

Implementing SEO for UMKM, small and medium enterprises is now affordable. We help Indonesian UMKMs and small businesses grow through digitalization

Apa Pentingnya Memperhatikan E-E-A-T Dalam Membuat Konten Website?

Apa Pentingnya Memperhatikan E-E-A-T Dalam Membuat Konten Website?

Pentingnya E-E-A-T terletak pada penekanan pada pengalaman langsung atau pengalaman hidup yang dimiliki oleh pembuat konten terkait topik yang dibahas.

Dalam era di mana informasi begitu melimpah dan pengguna internet semakin cerdas, pengalaman langsung menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas sebuah konten.

1. Pengalaman (Experience)(E)

Pengalaman adalah kunci dalam E-E-A-T. Google menilai sebuah konten lebih tinggi jika pembuat konten memiliki pengalaman langsung terkait topik yang dibahas.

Misalnya, ketika seseorang menulis review tentang produk tertentu, maka Google akan lebih mempercayai review tersebut jika penulisnya benar-benar telah menggunakan produk tersebut.

Hal ini karena pengalaman langsung memberikan wawasan yang lebih mendalam dan akurat.

2. Keahlian (Expertise)(E)

Keahlian adalah kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki oleh pembuat konten terkait topik yang dibahas.

Seseorang dianggap memiliki keahlian dalam suatu bidang jika mereka memiliki pemahaman yang mendalam dan pengalaman yang relevan.

Google akan lebih cenderung memprioritaskan konten yang dibuat oleh ahli di bidangnya daripada konten yang dibuat oleh seseorang yang kurang berpengalaman atau tidak memiliki keahlian yang cukup.

Google Memberikan Penekanan Kuat Terhadap Impelentasi E-E-A-T Dalam Pembuatan Konten.

3. Kewenangan (Authoritativeness)(A)

Kewenangan mengacu pada status atau reputasi seorang pembuat konten dalam suatu bidang atau topik tertentu.

Seorang yang dianggap berwenang adalah orang yang dihormati dan diakui oleh komunitas atau industri terkait.

Hal ini dapat tercermin dari penghargaan, sertifikasi, atau partisipasi aktif dalam kegiatan terkait topik tersebut.

Konten yang dibuat oleh individu yang memiliki kewenangan cenderung dianggap lebih kredibel dan bernilai oleh Google.

Baca Juga:  Kenali Cara Menggunakan Fitur SEMrush Competition Metric

4. Kepercayaan (Trustworthiness)(T)

Kepercayaan adalah kunci dalam membangun hubungan yang kuat antara pembuat konten dan pengguna.

Konten yang dapat dipercaya adalah konten yang akurat, jujur, dan transparan.

Google akan mengutamakan konten yang menunjukkan integritas dan konsistensi dalam penyajian informasi serta menghindari konten yang menyesatkan atau menipu.

[ Baca Juga: Apa Target dan Tujuan Utama Dari Optimasi SEO? ]

Bagaimana Cara Mendemonstrasikan Pengalaman Langsung?

Pertanyaan ini menjadi relevan bagi para pembuat konten yang ingin meningkatkan kualitas dan peringkat konten mereka di hasil pencarian Google.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendemonstrasikan pengalaman langsung:

1. Gunakan Pengalaman Pribadi

Jika Anda menulis tentang suatu produk atau layanan, pastikan untuk berbagi pengalaman pribadi Anda dalam menggunakan produk atau layanan tersebut.

Ceritakan pengalaman Anda secara detail dan jujur, sertakan kelebihan dan kekurangan yang Anda temui.

2. Berikan Bukti atau Buktikan Pengalaman Anda

Sertakan bukti atau testimoni dari pengguna lain yang mendukung pengalaman Anda.

Hal ini dapat memberikan tambahan kepercayaan bagi pembaca dan juga meningkatkan kredibilitas konten Anda di mata Google.

3. Hindari Informasi Tidak Akurat atau Sensasionalis

Pastikan konten Anda selalu akurat dan berbasis fakta. Hindari menyajikan informasi yang tidak terbukti atau bersifat sensasionalis.

Google sangat memperhatikan keakuratan dan keandalan informasi dalam menilai kualitas sebuah konten.

[ Baca Juga: Tips Membuat Artikel yang Ramah SEO Untuk Content Marketing ]

Bagaimana Penilai Kualitas Google / Google’s Search Quality Rater Mengevaluasi E-E-A-T?

Google’s Search Quality Rater Guidelines memiliki beberapa bab yang mengevaluasi E-E-A-T, mulai dari tingkat yang tinggi hingga rendah.

Bab 4.5.2: E-E-A-T Terendah

Bab 4.5.2 dari Panduan Penilai Kualitas Pencarian Google menyatakan:

“Jika E-E-A-T dari suatu halaman cukup rendah, orang tidak dapat atau seharusnya tidak menggunakan Konten Utama (MC) dari halaman tersebut. Jika sebuah halaman tentang topik YMYL sangat tidak ahli, itu harus dianggap Tidak Terpercaya dan dinilai Terendah. Gunakan penilaian Terendah jika situs web dan pembuat kontennya memiliki reputasi yang sangat negatif, sampai pada tingkat bahwa banyak orang akan menganggap halaman web atau situs web tersebut tidak dapat dipercaya.”

Bab 5.1: Kurangnya E-E-A-T

Bab 5.1 dari Panduan Penilai Kualitas Pencarian Google memiliki contoh apa yang diinstruksikan penilai kualitas untuk dicari ketika mengevaluasi tingkat rendah E-E-A-T:

Halaman berkualitas rendah seringkali kurang memiliki tingkat E-E-A-T yang sesuai untuk topik atau tujuan halaman tersebut. Berikut beberapa contohnya:

  1. Pembuat konten kurang memiliki pengalaman yang memadai, misalnya, ulasan restoran yang ditulis oleh seseorang yang belum pernah makan di restoran tersebut.
  2. Pembuat konten kurang memiliki keahlian yang memadai, misalnya, artikel tentang cara melakukan skydiving yang ditulis oleh seseorang yang tidak memiliki keahlian dalam subjek tersebut.
  3. Situs web atau pembuat konten bukan merupakan sumber otoritatif atau dapat dipercaya untuk topik halaman, misalnya, unduhan formulir pajak yang disediakan di situs web memasak.
  4. Halaman atau situs web tidak dapat dipercaya untuk tujuannya, misalnya, halaman belanja dengan informasi layanan pelanggan minimal.
Baca Juga:  Apa Itu Technical SEO? Bagaimana Praktek Terbaiknya?

Selain itu, Google menyatakan bahwa reputasi positif tidak dapat mengatasi kurangnya E-E-A-T untuk topik atau tujuan halaman.

Bab 7.3: Tingkat Tinggi E-E-A-T

Bab 7.3 dari Panduan Penilai Kualitas Pencarian Google memiliki informasi mengenai kriteria untuk mencapai tingkat tinggi E-E-A-T.

Mengenai menunjukkan pengalaman, Google mengatakan:

“Halaman dengan E-E-A-T Tinggi dapat dipercaya atau sangat dipercaya. Pengalaman berharga untuk hampir setiap topik. Pos media sosial dan diskusi forum seringkali berkualitas tinggi ketika melibatkan orang-orang berbagi pengalaman mereka. Mulai dari menulis simfoni hingga meninjau peralatan rumah tangga, pengalaman langsung dapat membuat pos media sosial atau halaman diskusi menjadi berkualitas tinggi.”

Bab 8.3 Tingkat Sangat Tinggi E-E-A-T

Bab 8.3 dari Panduan Penilai Kualitas Pencarian Google memiliki informasi mengenai kriteria untuk mencapai tingkat tertinggi E-E-A-T:

“E-E-A-T sangat tinggi adalah faktor pembeda untuk halaman Berkualitas Tertinggi. Sebuah situs web atau pembuat konten yang merupakan sumber otoritatif, sumber utama untuk suatu topik memiliki E-E-A-T sangat tinggi.

Seorang pembuat konten dengan pengalaman yang melimpah dapat dianggap memiliki E-E-A-T sangat tinggi untuk topik di mana pengalaman adalah faktor utama dalam kepercayaan.

Tingkat keahlian yang sangat tinggi dapat membenarkan penilaian E-E-A-T sangat tinggi. Situs web dan pembuat konten dengan tingkat E-E-A-T sangat tinggi adalah sumber yang paling dipercaya di internet untuk topik tertentu.”

Tentang E-E-A-T dan Konten yang Dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan (AI)

Dengan tambahan huruf “E” dalam E-E-A-T yang berarti “pengalaman,” kecerdasan buatan tidak dapat memenuhi ambang batas kualitas untuk jenis konten tertentu yang membutuhkan pengalaman. Google sedang membahas masalah ini secara internal dan belum sampai pada kebijakan tertentu.

Sejauh ini Google menyarankan agar tidak menerbitkan konten AI yang dihasilkan secara otomatis menggunakan alat seperti ChatGPT tanpa peninjauan oleh editor manusia sebelum dipublikasikan.

Google secara spesifik juga merilis panduan tentang konten yang dihasilkan oleh AI yang mana mereka mengatakan:

“Penggunaan yang tepat dari AI atau otomatisasi tidak melanggar panduan kami.”

Ini artinya Google tidak melarang penggunaan AI untuk pembuatan konten selama tidak melanggar aturan dan panduan mereka.

Danny Sullivan dari Google juga mengonfirmasi bahwa konten yang dihasilkan oleh AI tidak selalu melanggar panduan perusahaan, asalkan diterima dengan baik selama seorang editor meninjau dan mengalami proses pengecekan fakta.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami implikasi penggunaan AI dalam menciptakan konten online, terutama ketika mengingat pentingnya E-E-A-T dalam penilaian kualitas konten oleh mesin pencari seperti Google.

Baca Juga:  Apa Itu CTA WhatsApp dan Manfaatnya Pada Website?

Implikasi Penggunaan AI dalam Konten Online

Meskipun kecerdasan buatan (AI) telah membawa banyak kemajuan dalam banyak bidang, termasuk pembuatan konten, masih ada beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan AI dalam konteks E-E-A-T:

1. Pengalaman Manusia vs. Pengalaman AI

Ketika kita berbicara tentang pengalaman, tidak dapat dipungkiri bahwa pengalaman manusia memiliki nilai yang berbeda daripada pengalaman yang dihasilkan oleh AI.

Meskipun AI dapat mempelajari dari data dan menghasilkan konten yang cukup realistis, pengalaman manusia tetap menjadi nilai tambah dalam banyak konteks, terutama di bidang yang memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam.

2. Keandalan dan Akurasi Konten

Salah satu tantangan utama dalam menggunakan konten yang dihasilkan oleh AI adalah memastikan keandalan dan akurasi informasi yang disampaikan.

Meskipun AI dapat menghasilkan teks yang terstruktur dengan baik, masih perlu peninjauan manusia untuk memastikan bahwa konten tersebut bebas dari kesalahan atau informasi yang menyesatkan.

3. Pengecekan Fakta dan Koreksi Manusia

Meskipun AI dapat mempercepat proses pembuatan konten, pengecekan fakta dan koreksi masih memerlukan intervensi manusia.

Seorang editor manusia dapat melakukan peninjauan yang mendalam terhadap konten yang dihasilkan oleh AI, memverifikasi kebenaran informasi, dan memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi.

4. Pertimbangan Etis

Penggunaan AI dalam pembuatan konten juga memunculkan pertimbangan etis tertentu, terutama terkait dengan keaslian dan kepemilikan intelektual. Ada risiko bahwa konten yang dihasilkan oleh AI dapat meniru atau menjiplak konten yang sudah ada tanpa izin, yang dapat melanggar hak cipta dan mengurangi kepercayaan pengguna terhadap sumber informasi tersebut.

Kesimpulan: Pemilik Situs Web Harus Mematuhi Google E-E-A-T

Dalam dunia yang semakin didorong oleh teknologi, penggunaan AI dalam pembuatan konten online menjadi semakin umum.

Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun AI dapat memberikan efisiensi dan kemudahan dalam produksi konten, kehadiran manusia dalam proses peninjauan dan pengeditan tetap tidak tergantikan.

Untuk memastikan kepatuhan terhadap pedoman Google E-E-A-T dan menjaga kualitas konten secara keseluruhan, perusahaan dan individu harus mengambil pendekatan yang seimbang antara penggunaan AI dan intervensi manusia dalam produksi dan peninjauan konten online.

Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa konten yang disajikan kepada pengguna tidak hanya informatif dan berkualitas tinggi, tetapi juga mematuhi standar etika dan keandalan yang tinggi.

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

Info: Jika Anda memerlukan Jasa Freelancer Pembuatan Blog, Website, Toko Online, SEO, dan Digital Marketing, jangan ragu untuk hubungi Bloggerpi Digital lewat email di [email protected] atau hubungi kami lewat WA sekarang di sini!

Rijal Fahmi Mohamadi

Starting my career as a Software Engineer, I have now become a Digital Marketing enthusiast with core skills in SEO (Search Engine Optimization), writing, Search Engine Marketing (SEM), Social Media, and SEO Data Analysis. I enjoy working remotely, helping businesses grow and achieve profitability with my expertise. PS: Although Software Engineer is no longer my main profession, I can still code! I am proficient in PHP and am seriously learning Python for data analysis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *