
Mungkin di kantor Anda, termasuk saya sendiri (penulis tulisan ini, Faris Yudza Ghifari), praktisi SEO bekerja sendirian di timnya. Atau bisa dikatakan one man show atau one man army. On-page SEO, technical SEO, off-page SEO, semua dikerjakan oleh satu orang. Kelihatannya berat ya?
Namun, apakah praktisi SEO bisa bekerja sendirian?
Key Takeaways
Praktisi SEO sebenarnya bisa Bekerja Sendirian atau sebagai Individual Contributor
Pada dasarnya, sebenarnya bisa saja praktisi SEO bekerja sendirian tanpa tim atau dengan kata lain tidak ada co-worker atau bawahan, atau bisa dikatakan sebagai individual contributor. Terutama pada situs yang masih baru, content velocity kecil, budget SEO tidak terlalu besar, mengurus hanya satu listing di Google Business Profile, dan tidak terlalu banyak masalah technical SEO.
Hanya saja, untuk situs dengan ukuran besar, content velocity besar, banyak terjadi content decay, budget SEO besar, menangani lebih dari satu listing di Google Business Profile, dan banyak masalah technical SEO, praktisi SEO tidak dianjurkan bekerja sendirian.
Risiko Praktisi SEO yang Bekerja Sendirian tanpa Tim
Berikut ini risiko jika praktisi SEO bekerja sendirian tanpa tim.
a. Rentan Burnout
Karena bekerja sendirian, berarti semua beban pekerjaan diletakkan di satu orang. Jelas bahwa hal ini menyebabkan praktisi SEO rentan mengalami burnout.
b. Produktivitas dan Akurasi Pekerjaan Berkurang
Karena rentan burnout, praktisi SEO yang bekerja sendirian tanpa tim juga berpotensi mengalami penurunan produktivitas dan akurasi dalam pekerjaannya. Bisa saja ia lupa dalam melakukan tugas penting atau melakukan kesalahan yang tidak perlu akibat dari pekerjaan yang overwhelming.
c. Kekurangan Sumber Ide
Teman setim atau pun bawahan bisa menjadi teman brainstorming praktisi SEO untuk mendapatkan ide dalam aktivitas SEO. Karena tidak ada teman brainstorming atau diskusi, praktisi SEO bisa kekurangan sumber ide. Memang ada AI, tapi terkadang ide yang out of the box muncul dari kreativitas manusia.
Apa yang harus Dilakukan jika Praktisi SEO Bekerja Sendirian tanpa Tim?
Terkadang, praktisi SEO harus bekerja sendirian, penyebabnya bisa karena perusahaan sedang efisiensi budget, stakeholder belum mengerti pentingnya SEO, serta minimnya pengetahuan SEO dari berbagai pihak.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan, jika Anda bekerja sebagai praktisi SEO
- Tetap bekerja semaksimal mungkin
- Jika dirasa tidak sanggup bekerja sendirian, komunikasikan ke atasan. Namun, untuk meminta tambahan manpower, maka Anda harus menyiapkan justifikasi yang kuat karena bagaimana pun juga, akan ada cost tambahan bagi bisnis
- Identifikasi low-hanging fruit SEO untuk memudahkan pekerjaan
- Tetap jaga kesehatan: jaga pola makan, rutin olahraga, tidur yang cukup
- Catat backlog pekerjaan dan siapa saja orang-orang dari departemen lain yang bekerja dengan Anda, misalnya web developer dari tim engineering
Bekerja Sendirian tanpa Tim sebagai Praktisi SEO memang bisa Dilakukan, tetapi Tidak Dianjurkan
Meski sebenarnya praktisi SEO bisa bekerja sendirian tanpa tim, tetap saja hal ini tidak direkomendasikan karena bisa menurunkan level produktivitas, bahkan rawan menyebabkan terjadinya kesalahan yang tidak perlu. Beban pekerjaan yang terlalu berat sebaiknya dibagi-bagi dan didelegasikan, karena itu, sebaiknya praktisi SEO punya co-worker atau pun bawahan agar ada yang membantu pekerjaannya.
Jika tidak bisa dikompromikan lagi untuk mendapatkan co-worker atau bawahan, praktisi SEO yang bekerja sendirian tanpa tim bisa melakukan beberapa hal seperti identifikasi low-hanging fruit SEO. Jalan terakhir: resign jika ada perusahaan lain yang menawarkan opportunity yang lebih baik.
Semangat bagi praktisi SEO yang bekerja sendirian tanpa tim. Anda tidak sendirian dalam menghadapi kondisi ini.