Disini bloggerpi.com mau berbagi cara meningkatkan skor pagespeed Google Insight mendekati sempurna ke angka 100 ya! Eh, memang apa pentingnya skor sempurna di page speed tester Google itu? Pertama, untuk kepuasan aja sih, seneng liat kalau di page speed tests angkanya ijo. 😀

Tentu saja, setelah mendapat angka mendekati 100 atau bahkan sempurna disini bukan faktor mutlak yang membuat blog makin banyak viewer ya. Karena ada banyak faktor untuk sampai ke tahap itu.

Salah satunya ya konten yang berkualitas dengan kata kunci tertarget. Itu adalah salah satu yang bisa membuat website atau blog kamu dibanjiri banyak pengunjung. Dan, angka sempurna di page speed tester ini hanya salah satu faktor saja.

Secara sederhana, bisa dipahami kalau website atau blog kamu cukup cepat ketika dibuka pengunjung kamu, mereka tidak akan kabur. Bayangkan kalau website atau blog kamu lambat dibuka? Tentu pengunjung bakal malas duluan.

Karena itu pentingnya dilakukan optimasi untuk mendapatkan hasil page speed tests yang bagus pada pages speed tester tool seperti Pagespeed Insight Google atau GTmetrix. Mari mulai dibahas, tapi sebelumnya…

Disclaimer : Saya menulis ini untuk dokumentasi hasil saya belajar sebulan terakhir terkait optimasi server website wordpress saya dengan menggunakan tools dan software yang dibahas pada tulisan ini. Karena masih belajar, mungkin juga terdapat kesalahan. Mohon dikoreksi kalau ada yang salah, dan mari kita belajar bareng untuk meningkatkan skor page speed tests untuk website wordpress kita. Terimakasih!

Kenapa Harus Meningkatkan Skor Pagespeeed Insight?

Apa pentingnya mendapatkan skor pagespeed Google Insight yang bagus di page speed tests?
Apa pentingnya mendapatkan skor pagespeed Google Insight yang bagus di page speed tests?

Kira-kira apa ya alasannya?

1. Bersiap Untuk Menghadapi Implementasi Algoritma Google Core Web Vitals

Baru baru saja Google mengeluarkan tiga metrik baru yang kedepannya akan menjadi salah satu faktor rangking di Google SERP. Namanya Core Web Vitals yang dibuat untuk mengukur kecepatan loading, interaktivitas, dan kestabilan visual sebuah website.

Ditambah dengan faktor lain seperti metrik mobile-friendly, keamanan, dan beberapa faktor SERP rangking yang lainnya Core Web Vitals ini akan digunakan untuk menentukan apakah sebuah konten berhak mendapatkan posisi pertama pada Google Serp atau tidak.

Singkatnya, kalau metrik yang ditentukan oleh Google Core Web Vitals ini bagus, konten di blog atau website kamu bisa mendapat kesempatan lebih besar untuk menduduki rangking satu di hasil pencarian Googl. Metrik ini bisa kamu ukur dengan menggunakan Pagespeed Google Insight disini.

2. Website Yang Loading-nya Cepat, Memiliki Kemungkinan Besar Berada Di Page One Google SERP

Logika sederhananya, website yang memiliki user experience bagus dan cepat terbuka tidak akan membuat pengunjung kabur. Itu berarti angka Bounce Rate akan menjadi kecil.

Dan seperti yang diketahui, Bounce Rate kecil adalah salah satu faktor penentu untuk mendapatkan rangking bagus di Google Serp. Pernyataan ini didukung oleh data Google’s new PageSpeed industry benchmarks yang bisa kamu baca lebih lengkap disini.

Atau kamu juga bisa melihat cuplikan salah satu bagian pentingnya dibawah. Disitu kamu bisa mendapatkan banyak data terkait Pagespeed Google Insight yang berguna untuk panduan optimasi website atau blog kamu.

Dari data diatas, terlihat kalau semakin cepat website kamu dibuka, semakin kecil pula bounce rate-nya. Dengan begitu bisa disimpulkan kalau website yang bagus adalah website yang bisa terbuka dengan cepat dibawah 3 detik.

3. Lalu, Sebenarnya Berapa Skor Page Speed Tests Yang Bagus?

Mungkin ada yang bilang, skor page speed Google insight yang bagus adalah 100. Ya benar, tapi dengan banyak parameter akan sangat susah untuk mendapatkan angka sempurna di page speed tests Google.

Kalau standar saya, diatas 70 sudah bagus banget. Mengingat konten blog saya rata-rata diatas 1000 kata dengan banyak gambar didalamnya. Itu berarti tiap konten ukurannya bisa diatas 1 Megabyte.

Standard Berbeda Saya Tentukan Untuk Halaman Home

Khusus halaman home, skor pagespeed Google Insight yang saya target di page speed tests harus diatas 85, kalau bisa di 90 keatas seperti ini.
Khusus halaman home, skor pagespeed Google Insight yang saya target di page speed tests harus diatas 85, kalau bisa di 90 keatas seperti ini.

Untuk halaman home, standard saya agak tinggi. Sebisa mungkin saya bisa mendapatkan skor page speed tests diatas 85 pada halaman home bloggerpi.com. Kenapa begitu? Karena halaman home itu ibaratnya adalah etalase toko.

Jadi sebisa mungkin harus cakep, cepat terbuka dan membuat pengunjung betah. Dengan begitu mereka akan tertarik untuk membuka halaman lainnya. Akibatnya, engagement dan pageviews bloggerpi makin bertambah banyak.

Untuk halaman lainnya, mungkin saya tidak akan ngoyo mendapatkan skor sempurna. Karena biasanya artikel selain home itu dioptimasi dengan kata kunci tertarget. Jadi meski skornya mungkin tidak 100, asal masuk kategori aman untuk algoritma Google Core Web Vitals sudah cukup.

Soalnya ada banyak juga halaman yang skor page speed tests biasa aja, tapi bisa mendapatkan rangking yang bagus pada halaman pertama hasil pencarian Google. Optimasi seperti apapun, kembali lagi ke peraturan utama, Content Is The King, SEO is The Queen!

Selain pagespeed Google, saya juga menggunakan Gtmetrix sebagai page speed tester untuk mengukur hasil optimasi blog.
Selain pagespeed Google, saya juga menggunakan Gtmetrix sebagai page speed tester untuk mengukur hasil optimasi blog.
Implementing SEO for UMKM, small and medium enterprises is now affordable. We help Indonesian UMKMs and small businesses grow through digitalization

Cara Meningkatkan Skor Pagespeed Google Insight Mendekati Sempurna Itu Begini lho!

Untuk meningkatkan skor page speed tester, kali ini saya menggunakan studi kasus website bloggerpi.com yang saya taruh pada server dengan spesifikasi seperti berikut.

  • Droplet VPS Linode 8GB: 4 CPU, 160GB Storage, 8GB RAM. Sewanya USD 40 per bulan di Linode. Kalau mau coba juga bisa klik disini. Pada droplet tersebut berisi 16 website dengan CMS wordpress dengan pageviews yang lumayan. Jadi bisa dibilang kerja VPS servernya lumayan berat. Makanya cari skor sempurna di page speed tester Google itu semacam susah, dan agak halu :))
  • Saya menggunakan Centos Web Panel alias Control Web Panel yang lebih mudah digunakan untuk konfigurasi. Sebelumnya saya menggunakan Webuzo Panel, tapi agak susah buat dicustom manual, dan dukungan komunitasnya tidak banyak.
  • Linux CentOS 7. Sejak pertama kali main VPS, saya langsung suka menggunakan CentOS sebagai OS di VPS yang saya gunakan. Keamanan dan kestabilannya tidak diragukan lagi. Terus, Linux ini gratis untuk digunakan 🙂
  • WordPress CMS. Belakangan sempat terpikirkan untuk mencoba menggunakan Headless CMS seperti Ghost CMS. Tapi sepertinya untuk sekarang masih setia dengan WordPress dulu. Nanti kalau semua blog wordpress saya trafficnya diatas 5000 pageviews semua, baru deh mikir cobain pake yang lain.
Baca Juga:  Apa Itu Sitemap, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Optimasi Di Server Website WordPress Yang Saya Lakukan, Untuk Meningkatkan Skor Pagespeed Google Insight

Menggunakan blogger blogspot memang enak, karena tidak perlu pusing mengatur server atau hosting. Namun karena blogspot tidak bisa mengakomodasi kebutuhan, jadi saya menggunakan wordpress self hosted yang saya taruh di VPS.

Untuk mengatur atau kustomisasi memang bisa, namun tantangannya kalau kamu menggunakan server VPS yang dimanage sendiri adalah, perlu waktu khusus untuk maintenance.

Bahkan untuk sekedar mendapat kan skor pagespeed Google Insight di page speed tester saja optimasi server yang harus dilakukan seabrek. Berikut dibawah ini yang saya lakukan untuk kebutuhan mendapatkaan skor page speed tests yang saya targetkan.

Webserver Stack : Nginx + Varnish + Apache

Alur atau Flowchart Http request pada Nginx Varnish Apache Webserver Stack.
Alur atau Flowchart Http request pada Nginx Varnish Apache Webserver Stack (sumber).

Sebenarnya saya paling pengen menggunakan stack Nginx + Varnish + Nginx + PHPFPM. Cuma karena gak banyak hosting web panel yang memberikan kemudahan menggunakan web server stack yang seperti itu, saya urung menggunakannya.

Learning curvenya terlalu besar cuy! Untuk sementara saya tidak punya banyak waktu kalau harus oprek server manual, dan harus buat konfigurasi untuk belasan website.

Karena itu saya memilih pilihan kedua yang menggunakan Nginx + Varnish Cache + Apache + PHPFPM stack. Banyak yang bilang kalau stack ini paling optimal. Penggunaan Varnish Cache bisa memper cepat loading website, yang tentu saja akan berimbas ke skor pagespeed Google Insight semakin bagus pula.

Belum lagi kalau dikombinasikan dengan fitur caching lain seperti Zend Opcode, Plugin Caching WordPress, dan Bahkan Nginx FastCGI Caching. Nggak tau overkill atau enggak kalau diaktifkan semuanya, karena disini saya juga masih belajar.

Untuk optimasi dan konfigurasi tiap software akan dibahas pada tulisan terpisa ya. Karena pada tulisan ini hanya khusus membahas apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan skor page speed tests yang bagus di page speed tester Google atau Gtmetrix.

Menggunakan PHP 7.4 Dengan Zend Opcode Enabled

Untuk versi PHP yang saya gunakan adalah yang terbaru, versi 7.4. Dari beberapa sumber yang saya baca, performa PHP versi 7.4 ini meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan versi sebelumnya. Jadi ya nggak ada salahnya buat dicoba.

Saya belum sempat benchmark dan melihat datanya secara detail. Namun pada prakteknya, menggunakan wordpress ketika lagi menulis konten jadi semakin ringan.

Jadi ya sepertinya memang mungkin benar update ke PHP versi terbaru itu bisa meningkatkan skor pagespeed Google Insight. Karena itu, saya rekomendasikan untuk upgrade PHP kamu ke versi terbaru ya.

Mengaktifkan OPcache Dengan Zend Opcode

Beberapa referensi yang saya baca menyebutkan dengan mengaktifkan OPcache PHP OPCode caching system bisa meningkatkan kecepatan website berbasis WordPress sampai beberapa kali. Memang apa itu OPcache?

OPcache is a type of caching system that saves precompiled script bytecode in a server’s memory called a cache, so each time a user visits a web page, it loads faster. -, wprocket

Saya paham maksudnya, tapi saya agak bingung menjelaskannya dalam Bahasa Indonesia. Tapi secara sederhana, ketika OPCache ini diaktifkan, PHP tidak perlu melakukan compile berulang-ulang ketika sebuah script php dieksekusi dan sudah di-cache.

Efeknya, tentu loading website semakin cepat, dan meningkatkan hasil pagespeed Google Insight di page speed tester. Untuk penjelasan mengenai cara mengaktifkan Zend OPCode dan apa itu OPCache akan saya bahas pada tulisan terpisah ya.

Selain bakal panjang dan jadi satu tulisan tersendiri, saya juga masih harus belajar bagaimana menterjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia secara teknis, namun tetap mudah dipahami.

Database : Maria DB

MariaDB had its first release in October 2009, with version 5.1.38 Beta, based on MySQL 5.1.38. It was a fork meant to “to ensure that the MySQL code base would be free forever”. -, Kinsta

Jadi antara MySQL dan Maria DB ini nggak jauh berbeda karena ini adalah fork dari MySQL. Karena ketika install Control Web Panel sepaket sama Maria DB, jadi ya pake ini saja. Gratis, Open Source dan gak ribet konfigurasinya.

Baca Juga:  Apa Itu A/B Testing: Fungsi dan Contohnya?

Selain itu, saya juga melakukan optimasi setting konfigurasi Maria DB dengan MySQL tuner. Apa itu MySQL tuner? Akan saya bahas pada tulisan tersendiri mengenai MySQL Tuner ini.

Optimasi Dengan CDN

Fungsi dari CDN adalah untuk memastikan pengiriman file statis seperti CSS, JavaScript, foto, video dan lainnya menjadi lebih cepat. Caranya dengan memberikan file dari server yang lokasinya paling dekat dengan pengunjung.

Dengan memasang CDN atau Content Delivery Network, loading website kamu bisa jadi lebih cepat. Efeknya tentu bisa memberikan skor pagespeed Google Insight yang bagus pada tools page speed tester.

Biasanya Content Delivery Network ini berbayar, namun ada beberapa Content Delivery Network gratisan tapi bagus yang biasa saya pakai. Apa saja? Jadi Sselama ini saya menggunakan dua CDN dibawah ini.

1. Cloudflare

Cloudflare ini bukan cuma sekedar CDN yang bisa caching halaman statis website kamu dan mempercepat loadingnya. Namun CloudFlare juga memberikan fitur firewall yang mampu menangkal DDOS dengan bagus. Bahkan kamu juga bisa blokir website AGC pencuri konten dengan Cloudflare Firewall juga lho.

2. Statically

Karena CloudFlare versi gratis tidak bisa memberikan file gambar dari CDN, jadi saya memerlukan alternatif CDN gratisan untuk gambar dan foto. Pilihannya ada dua, pertama menggunakan Jetpack Site Accelerator ( Photon ). Yang kedua adalah menggunakan Statically.

Dua CDN gratisan ini bisa membercepat loading gambar atau foto di website kamu. Itu artinya kemungkinan kamu mendapatkan skor bagus di pagespeed Google insight semakin besar.

Hanya saja, untuk bloggerpi.com saya memilih menggunakan Statically bukan menggunakan Jetpack Photon. Kenapa saya memilih itu? Meski keduanya bisa membantu  mendapatkan skor bagus di page speed tests? Jawabannya ada di setelah ini.

Kenapa Saya Tidak Menggunakan Jetpack CDN?

Pertama Jetpack ini berat. Meski saya hanya perlu Jetpack Photon saja, namun plugin Jetpack menambahkan banyak script yang tidak saya butuhkan. Hanya beberapa blog saya saja yang menggunakan plugin Jetpack.

Itu juga karena sudah banyak yang follow lewat Jetpack. Jadi kalau saya hapus Jetpack, saya akan rugi karena kehilangan banyak subscriber blog di Jetpack.

Jadi saran saya, kalau kamu ingin mendapatkan hasil skor pagespeed Google Insight yang bagus di page speed tester tools, jangan gunakan Jetpack kalau tidak perlu perlu banget.

Strategi Caching Untuk Meningkatkan Skor Pagespeed Google Insight Mendekati Sempurna

Ingin mempercepat loading website CMS WordPress? Menggunakan teknik caching adalah wajib hukumnya. Tanpa caching, bakalan susah untuk mempercepat loading wordpress ketika pengunjungnya sudah membludak.

Untuk studi kasus bloggerpi.com, saya menerapkan strategi caching seperti berikut.

  1. Server Side Caching. Untuk server side caching, saya menggunakan Varnish Cache dan Nginx Cache. Untuk detailnya, saya bahas pada tulisan berbeda ya. Atau kamu juga bisa Googling lebih lanjut informasi mengenai hal ini.
  2. Object Caching. Penerapan teknik caching yang ini akan melibatkan tentang penyimpanan hasil query database ke RAM ( Random Access Memory ). Jadi misal diperlukan query database yang sama, tidak perlu melakukan query di database lagi. Hanya perlu mengambil dari cache di RAM ( Random Access Memory ). Untuk Object Caching yang paling sering dipake adalah Memcached dan Redis. Untuk bloggerpi.com sendiri menggunakan Redis Cache, karena ada dukungan plugin untuk WordPress yang memudahkan pemasangannya.
  3. Page Caching. Ini adalah penerapan caching dengan membuat file statis HTML setiap halaman post WordPress terlebih dahulu. Jadi ketika ada pengunjung yang ingin membuka suatu halaman, tidak perlu melakukan eksekusi script PHP dan query ke database lagi. Tinggal diberikan file HTML statis yang sudah disimpan di cache. Dengan begitu bisa memperbesar kemungkinan mendapatkan skor bagus di pagespeed Google insight.
  4. OPcode Caching. Tanpa menerapkan OPcode caching, setiap kali ada akses ke script PHP pada WordPress, PHP Compiler harus melakukan compile PHP script terlebih dahulu dan membuat executable code sebelum dijalankan. Sementara itu kalau OPcode Caching diterapkan, server bisa langsung menggunakan PHP script yang sudah di-compile dan tersimpan pada cache memory. Itu artinya proses akan lebih pendek dan cepat, hingga bisa memper besar kemungkinan untuk mendapatkan skor bagus di page speed tests. OPcode Caching pada PHP bloggerpi.com menggunakan Zend OPcode.
  5. CDN Caching. Sudah saya jelaskan diatas, dengan menggunakan CDN file statis bisa diberikan ke pengunjung dengan cepat karena bisa diberikan dari banyak server terdekat sekaligus yang diatur secara otomatis oleh para penyedia CDN seperti CloudFare, Statically dan CDN lainya.

Caching Plugin Dan Software Yang Digunakan

Untuk plugin dan software di server untuk caching, saya menggunakan beberapa dibawah ini.

  1. Varnish Cache. Salah satu reverse proxy HTTP caching yang dibuat khusus untuk menangani website dinamis dengan konten yang banyak agar tetap lancar diakses pengunjungnya. Dengan menggunakan Varnish Cache ini, kamu bisa mempercepat loading website WordPress kamu, dan bisa memperbesar kemungkinan mendapatkan skor bagus di pagespeed Google insight.
  2. Redis. Singkatan dari Remote Dictionary Server, yang merupakan penyimpanan data nilai utama di dalam memori yang super cepat dengan sumber terbuka untuk digunakan sebagai database, cache, broker pesan, dan antrean. Redis server bisa diinstall secara otomatis ketika menginstall PHP. Tinggal dipilih modulnya ketika install PHP. Untuk dukungan plugin di WordPress agar bisa memanfaatkan Redis Object Cache, saya menggunakan Plugin WordPress Redis Object Cache disini.
  3. WP Super Cache WordPress Plugin. Fungsi dari plugin WP Super Cache ini adalah untuk membuat file statis HTML secara otomatis ada setiap post yang ada di website WordPress kita. Dengan begitu, loading website bisa jadi lebih cepat karena tidak perlu mengeksekusi query ke database lagi. Itu berarti, skor page speed tester website kamu akan semakin bagus. Memang ada banyak plugin caching lainnya di WordPress. Tapi untuk yang paling ringan, sederhana dan cepat, saya percayakan pada WP Super Cache ini. Semua website WordPress saya menggunakan plugin gratis tapi powerfull ini.
Baca Juga:  7 Faktor yang Mempengaruhi Cost Per Click (CPC)

Plugin Pendukung Untuk Mempercepat WordPress

Untuk mempercepat loading WordPress, saya menggunakan beberapa plugin ini. Tiap fungsinya akan saya jelaskan dibawah ya.

  1. AMP for WP – Accelerated Mobile Pages. Fungsinya adalah untuk membuat setiap halaman di website WordPress kamu menjadi AMP ready. Dengan menggunakan AMP, website kamu bisa dibuka dengan cepat ketika menggunakan smartphone atau mobile device lainnya. Contoh halaman AMP bloggerpi ada di bloggerpi.com/amp ini ya.
  2. WP YouTube Lyte. Fungsi dari plugin ini adlah untuk lazy loading video WordPress yang di-embed pada postingan blog kita. Jadi loadingnya bisa lebih cepat.
  3. Asset CleanUp: Page Speed Booster. Untuk memper cepat loading website, dengan menghilangkan file javascript atau css yang tidak digunakan pada suatu halaman. Jadi bisa memperbesar kemungkinan untuk mendapatkan skor pagespeed Google insight yang bagus.
  4. Lazy Load Optimizer. Untuk lazy loading gambar, agar yang ditampilkan ketika dibuka saja. Ada banyak plugin lazy loading untuk WordPress, tapi ini yang menurut saya paling ringan.
  5. Redis Object Cache. Membantu mempermudah penerapan strategi Object Caching tanpa perlu tahu pemrograman PHP.

Tips Tambahan Lainnya Untuk Untuk Meningkatkan Skor Pagespeed Google Insight

Selain beberapa yang sudah bloggerpi.com bahas diatas, ada beberapa tips lagi agar website WordPress kamu bisa mendapatkan skor page speed tests bagus pada page speed tester tool. Beberapa diantaranya adalah :

Jangan Pasang Iklan Di Home

Ini sebenarnya masalah yang belum saya temukan solusi optimalnya. Karena setiap dipasang script Google Adsenses di halaman home, sudah pasti skor page speed testnya akan berkurang. Karena script dari Google Adsense ini memang lambat.

Satu-satunya solusi yang bisa saya terapkan adalah dengan menonaktifkan iklan hanya pada halaman home bloggerpi.com saja. Dengan begitu, loading websitenya tetap cepat.

Sebenarnya tidak menjadi masalah menonaktifkan iklan di halaman home. Karena hasilnya juga tidak terlalu banyak dari sini. Yang penting engagement terjaga, dan pengunjung mau membaca salah satu artikel yang diasajikan pada halaman home.

Buat Sederhana Halaman Home

Semakin sederhana, semakin cepat pula loading website kamu. Artinya, skor pagespeed Google insight kamu juga akan semakin besar. Karena dengan halaman yang sederhana, ukuran file HTML nya juga akan semakin kecil.

Untuk website atau blog yang daya tarikknya konten, sebaiknya ya desain yang ada dioptimasi untuk keperluan menyajikan konten saja. Misalnya dengan tidak dipasang widget aneh-aneh WordPress yang bisa memberatkan server.

***

Nah, jadi cara meningkatkan skor Pagespeed Google Insight mendekati angka 100 di page speed tester untuk website wordpress itu seperti diatas ya! Bisa ditiru untuk kamu pengguna wordpress yang mau dapat skor page speed tests bagus di page speed tester tool manapun! Semoga tulisan ini bisa bermanfaat, dan boleh dibagikan ke temannya. Mungkin ada yang membutuhkan juga!

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Sign up to receive awesome content in your inbox, every month.

We don’t spam! Read our privacy policy for more info.

Info: Jika Anda memerlukan Jasa Freelancer Pembuatan Blog, Website, Toko Online, SEO, dan Digital Marketing, jangan ragu untuk hubungi Bloggerpi Digital lewat email di [email protected] atau hubungi kami lewat WA sekarang di sini!

Rijal Fahmi Mohamadi

Starting my career as a Software Engineer, I have now become a Digital Marketing enthusiast with core skills in SEO (Search Engine Optimization), writing, Search Engine Marketing (SEM), Social Media, and SEO Data Analysis. I enjoy working remotely, helping businesses grow and achieve profitability with my expertise. PS: Although Software Engineer is no longer my main profession, I can still code! I am proficient in PHP and am seriously learning Python for data analysis.

5 comments on “Cara Meningkatkan Skor Pagespeed Google Insight Mendekati Sempurna Di WordPress Itu Begini lho!

  1. Luar biasa artikel ini membahas tuntas sampai saya kesulitan memahami istilah-istilahnya, saya sampai bolak-balik cari di google artinya.

    Terima kasih ilmunya suhu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *