Pada suatu ketika, gue sedang berada di dalam gerbong kereta. Lagi dalam perjalanan pulang, setelah tiga hari mengembara. Eh! Enggak deh, balik dari tiga hari kerja maksudnya.
Perjalanan menuju stasiun tujuan masih sekitar 4 jam lamanya. Kalau sudah begini, biasanya gue membunuh bosan dengan berselancar di dunia maya. Ya, kalau nggak berselancar di instagram, twitter, pasti facebook deh.
Kebetulan, waktu sedang berselancar melihat lini masa facebook saya sedikit tergelitik. Melihat suatu topik lama, yang muncul kembali ke permukaan lini masa saya. Intinya, di topik tersebut mempermasalahkan mengenai dunia blogging.
Jeng jeng jeng….. drama lama~
Dan, entah kenapa, tiba – tiba gue ingin menulis sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut di bloggerpi.com ini. Tentu saja gue gak ingin membahas masalah yang diperdebatkan tadi ya. Gue males bikin drama~
Memang beberapa waktu lalu drama di dunia blogging memang sedang nyaring. Sekarang sih mungkin masih, tapi gue males ngeladenin drama. Lebih baik gue terus berkarya.
Sebelum makin bingung, dengan apa itu Blogger Lokal, Blogger Import, dan Blogger Internasyenel yang akan gue tulis disini, gue mau jelasin dikit ya mengenai definisi masing masing istilah blogger yang baru saja gue buat tadi.
Tenang, istilah ini gak standar, jadi jangan terlalu dipercaya, anggap aja ini hiburan dikala bosan! Blog random gue, ya suka-suka gue nulis apa dong?
Pertama,
Blogger Lokal: Biasanya dikenal juga sebagai Blogger Daerah atau apalah, pokoknya yang domisilinya diluar Jakarta. Gue sendiri pernah menjadi Blogger Lokal. Waktu tinggal di Bali, dan sekarang ketika gue sedang tinggal di Blitar untuk sementara.
Blogger Import : Ada juga yang mengenalnya dengan blogger interlokal, karena kepanjangan, gue sebut aja blogger import. Suka-suka gue, Lebih gampang! Intinya, blogger ini biasanya berdomisili di Jakarta, dan kalau ada event di daerah untuk diramaikan, mereka kadang di Import. Jadilah gue sebut blogger import saja. Gue juga pernah jadi blogger import, ketika gue masih kerja di Jakarta
Blogger Internasyenel: Bisa dibilang, mereka ini blogger import juga sebenarnya, tapi mereka importnya dari luar negeri. Di Indonesia, biasanya kalau mereka diimport, uang sakunya lebih gede disbanding blogger interlokal, apalagi blogger lokal.
Terakhir gue tau, standard uang saku mereka di USD 100 per orang, belum termasuk kalau ada fee tambahan. Kalau gue, paling banter pernah dapet 2,5 juta perhari~ banyak kan? Iye, soalnya gue di import ke Jepang. Jadilah gue juga pernah jadi blogger internasyenel.
Nah, karena gue pernah ngerasain gimana menjadi ketiganya, gue mau sedikit berbagi kelebihan dan kekurangan ketika berada di posisi 3 blogger tersebut!
Pengalaman Gue Jadi Blogger Lokal!
Kalau buat cari duit atau dijadiin pekerjaan, posisi blogger lokal ini memang paling nggak enak sih. Soalnya hampir semua project, relasi penting dan pekerjaan ada di Jakarta. Andaikan blogger pemula yang mau serius tinggal di daerah, ya emang tantangannya gede. Harus kreatif! Bukan berarti nggak bisa berkembang, tapi harus mau bekerja keras saja! Gue pun pernah merasakannya sendiri ketika masih di Bali.
Dua tahun di Bali rajin ngeblog, hampir tiap minggu nulis 2-3 tulisan, perasaan blog gue gitu-gitu aja. Gak ada project apalagi endorse. Pertama kali ada project, malah ditawari nulis buku, dan jadilah buku The Travelers Note : Bali The Island Of Beauty. Tapi ya bodo amat, emang gue seneng ngeblog. Gak mikirin dapet duit apa enggak dari nulis blog. Kalau terlalu serius mikirin stress lah pasti!
Beda jauh ketika gue berada di Jakarta, belum ada setahun disana, karir blogging gue seakan melejit. Kali ini gue gak pernah nolak tiap diundang ke event. Bukan karena goodybag-nya, tapi karena tiap diundang, gue bisa ketemu sama blogger-blogger keren lainnya, dan gue bisa belajar banyak dari mereka. Goodybag, menang lomba atau dapet fee dari dating ke event mah bonus. Dapet relasi baru, pengalaman baru, dan mungkin ilmu baru adalah yang utama. Karena itu bisa berguna untuk jangka Panjang!
Jakarta memang kejam, namun memang relasi dan kesempatan berkembang sebagian besar ada di Jakarta. Sama persis di dunia pekerjaan, kalau mau karirnya melejit, pindahlah ke Jakarta. Tapi harus tahan sama macet dan semrawutnya Jakarta ya!
Pengalaman Blogger Interlokal Aka Blogger Import
Karena suatu alasan, akhirnya gue harus pindah ke Jakarta. Itu berarti gue harus melepas posisi gue sebagai Blogger Lokal, Blogger Daerah dari Bali. Saatnya naik kelas menjadi Bloger Import. (Padahal kelasnya ya sama aja, sama-sama manusia! Tapi entah kenapa ada aja yang menganggap lebih tinggi, tau deh kenapa!)
Baik Blogger lokal atau Blogger Import sebenarnya sama aja posisinya. Yang bedain memang blogger import yang notabene lokasinya berada di Ibukota ini punya kesempatan untuk berkembang lebih banyak. Lagi-lagi, pekerjaan di Ibukota Jakarta memang lebih banyak.
Memang, dibanding ketika masih berada di Bali, Jakarta memberikan gue banyak kesempatan untuk berkembang. Mulai dari saya bisa sering menghadiri undangan event, banyak mendapat relasi baru yang mendukung karir blogging, hingga bisa berbagi ilmu seputar blogging dengan rekan blogger lain yang lebih berpengalaman. Well, that is the perks of living in Jakarta! But, I still hate macetnya!
Pokoknya yang enak-enak deh ini. Kecuali semenjak menjadi Blogger Interlokal, gue mulai tau betapa banyaknya drama di dunia blogging. Mungkin ya kayak dunia artis ya, dengan makin banyak drama, makin bisa terkenal.
Tapi terus terang, gue lebih suka dikenal karena karya, dibanding dikenal karena drama. Cuma kalau ada yang mau bikin drama settingan biar bisa terkenal ayuk aja! #eh! Sia tau abis bikin drama traffic blog catperku.com bisa melejit 1000 kali lipat~
Udah, itu aja ya pengalaman gue jadi blogger interlokal! Biarpun kerjaan banyak, tapi gue lebih damai hidup di daerah sambil sesekali main ke sawah belakang rumah 😀
Next, Pengalaman Jadi Blogger Internasyenel
Dari ketiganya, ini paling enak sih! Udah diundang ke luar negeri, dibayarin semuanya, dan kalau lagi beruntung dibayar dan dikasih uang saku. Siapa yang nggak mau? Gue mauu! Gue juga pernah berada di posisisi ini. Nggak sering sih, tapi udah beberapa tahun belakangan ada rejeki dari sini.
Beberapa kali gue diajak tourism board dari beberapa negara tetangga, hingga negara nun jauh disana. Sebut saja Filipina, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan semoga makin banyak lagi. Kalau dihitung, sepertinya gue lebih sering diundang negara lain dibanding negara sendiri. Gue bukan protes karena jarang diundang ya. Cuma share fakta. Kalau gak diundang kan bisa berangkat pake duit sendiri, jangan kayak orang susah deh!
Kalau ditanya gimana caranya bisa jadi blogger internasyenel gue juga nggak tau sih.. Yang gue lakuin selama ini ya cuma traveling sesekali ke luar negeri, terus nulis, terus tiba-tiba ada aja email masuk. “We are inviting you to…” atau “mas, tanggal sekian sampe sekian kosong gak? Kita mau ajakin mas ke…” Mars?
Nggak pernah tuh ada target tahun ini gue mau nulis ini biar bisa diundang kesini, kesitu. Paling sesekali ngetag foto keren dari negara tadi ke akun Instagram resminya (#tips). Kalau target traveling kesini, kesitu sih selalu ada. Cuma ya nunggu rejekinya ada. Kalau belum ya mungkin nabung, hunting tiket promo, kerja keras biar dapet duit dan bisa terbang ke destinasi impian. #JanganKayakOrangSusah
Wes-wes, itu aja yang mau gue bahas di tulisan kali ini. Random banget ya? Emang ini karena gue lagi bosen di Kereta Malioboro Express yang gue tumpangi, dan destinasi tujuan masih 3 jam lagi. Ya gue nulis random aja tentang ini. Semoga bisa menikmati, dan terima transferan! #lahhh
O iya, kalau sekarang posisi gue lagi jadi Blogger Daerah nih. Karena domisili sekarang sedang berada di Blitar. Untung aja gue udah pernah ngerasain jadi Blogger Interlokal dan Blogger Internasyenel. Jadi nggak begitu bermasalah meski berada di daerah. Sesekali gue masih bisa terbang ke luar negeri, atau terima kerjaan dari Jakarta.
Cuma ya kadang ada yang nawarin project di Jakarta, begitu gue bilang domisili gue di daerah, langsung menghilang tanpa jejak. Jangankan kabar, informasi seperti “maaf mas, kita nggak ada budget buat bayarin transportasi dan akomodasi mas ke/di Jakarta”. Padahal saya akan lebih menghargai kalau ada balasan seperti itu.
Yha maklum, Namanya diundang kan harusnya ditanggung semua. Bukan berarti “Eh, lu gue udang kesini, tapi bayar sendiri ya semuanya. Terus nanti lu disana posting IG, Ig story, sharing di fb, ngetweet, bikin travel vlog, nulis blog…. Stahp!”
Tapi ya namanya jadi blogger daerah, sudah nasibnya, terima saja, yang penting terus berkarya! Yang namanya rejeki gak akan kemana!
aku sih blogger daerah kak, lahh staynya di Jember
baca ini jadi tau lah ya “istilah” blogger daerah, blogger internesyenel dan bloggger apalah apalah lainnya
Duh ribet ya nih blogger-bloger drama ini hahaha
Waah baru tau ada istilah blogger lokal, import dan internasional. Hihi..
Aku kalo di undang paling bayar uang transportnya aja.
sisanya dibayarin.
Tapi aku belum pernah jadi blogger internasyenil nih, jadi kepingin ,.
Aku nggak ngerti sama sekali soal perdramaan blogger ini 🙁
Semenjak dua menjak liat akun fb nya. Jadi kepoin blog ini teruss..
Tulisannya berkualitas dan gak bosenin di baca.
Nnt share lagi gmn crt ny pindah dr jakarta ke blitar
Dan 1 lg. Ternyata bukan aku doang yg suka typo nulis blog.muehehe
soalnya ini nulis pas lagi di kereta~ XD
Inspiratif banget dan tulisannya bagus saya juga baru Mhn dibantu pencerahannya
Terimkasih